Fakta, Meta bawa Saham Facebook Kehilangan Ribuan Triliun
Pasar saham Amerika Serikat mencatat rekor baru, pada Kamis 3 Februari 2022. Saham Meta, induk perusahaan Faceboook, anjlok hingga 26 persen. Turunnya nilai saham Facebook setara dengan hangusnya USD251 miliar atau sekitar Rp 3.614 triliun. Pasar saham mencatat nilai ini sebagai kerugian terbesar dalam sejarah saham perusahaan di Amerika Serikat.
Saham Meta Anjlok
Dilansir dari Bloomberg, ambrolnya saham Facebook juga diikuti saham patform perusahaan IT lainnya. Twitter, Snap, dan juga Pinteres juga ditutup dengan posisi turun pada Kamis, 3 Februari 2022. Saham Meta sendiri kemudian terkoreksi dan meningkat hingga 20 persen di akhir minggu.
Namun, rontoknya saham Facebook pada Kamis lalu bukanlah yang pertama kali terjadi. Tahun 2018 lalu, saham Facebook juga rontok hingga 19 persen, pada Juli. Dengan nilai mencapai USD120 miliar saat itu menempatkan Facebook sebagai perusahaan Amerika Serikat pertama dengan kerugian terbesar di pasar saham.
Penyebab Ambrolnya Meta
Sejumlah analisis menyebut beberapa faktor penyebab rontoknya saham Meta. Di antaranya ketatnya persaingan perusahaan induk Facebook itu dengan kompetitor, serta pendapatan Meta yang ternyata tak sesuai dengan target.
Melansir Reuters, Meta melaporkan adanya penurunan aktivitas harian penggunanya pada kuartal terakhir tahun lalu. Sedangkan pengguna aktif pesaingnya yaitu Tiktok anak usaha ByteDance China terus mengalami peningkatan yang tajam, dikutip dari cnbcindonesia.com, pada Sabtu 5 Februari 2022.
Namun, di saat saham Meta terjun bebas, ada beberapa kalangan yang untung besar. Mereka adalah para short seller. Reuters melaporkan saat saham Meta jatuh para short sellers diperkirakan berhasil meraup gain sebesar US$ 2,14 miliar atau setara dengan hampir Rp 30 triliun.