Fakta Mahasiswi FKH Unair Meninggal di Dalam Mobil, di Sidoarjo
Seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, ditemukan tewas di dalam mobilnya, Minggu 5 November 2023. Bagian kepala jenazah terbungkus plastik dengan lakban di leher. Polisi sedang melakukan autopsi untuk mencari penyebab meninggalnya korban.
Kronologi Penemuan
Peristiwa itu berawal dari temuan dua petugas keamanan di apartemen Royal Bisnis Tambak Oso, Kecamatan Waru, Sidoarjo, sekitar pukul 06.30 WIB.
Jenazah korban ditemukan di jok bagian belakang mobil Honda Jazz berwarna hitam, dalam posisi duduk.
Barang Bukti
Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo, menyebut posisi kepala korban saat ditemukan, terbungkus plastik. Pada bagian leher terdapat lakban yang digunakan untuk merapatkan bungkus plastik tersebut.
Di dalam plastik, terdapat selang yang terhubung dengan tabung gas helium. Gas ini sering digunakan untuk meniup balon.
"Korban posisi duduk di jok belakang kemudi, pintu dan kaca mobil tertutup rapat. Dalam mobil korban ditemukan dengan kondisi kepala korban dibungkus plastik, dan bagian leher plastik ada lakban nya," kata Andaru.
Sedangkan Kanit Reskrim Polsek Waru, Iptu Ahmad Yani menyebut jika polisi juga menemukan dua lembar surat wasiat di saku celana korban. Surat itu ditulis dalam Bahasa Inggris. Selain itu, polisi juga menemukan semua barang milik korban, utuh di sekitar korban. "Hp, tas, dan dompet korban tidak masih ada, tidak ada yang hilang," imbuhnya.
Otopsi di RS Bhayangkara
Identitas korban diketahui sebagai perempuan berusia 26 tahun, asal Kediri. Untuk mengetahui penyebab kematian, polisi kini sedang melakukan autopsi atas jasad korban.
Proses autopsi berlangsung di RS Bhayangkara, Polda Jatim. "Soal penyebab kematian korban masih kita dalami dan menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara Polda Jatim," katanya.
Respons Unair
Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Unair (FKH Unair) Prof Murni Lamid mengaku terkejut dengan kabar itu. Ia menjelaskan jika korban kini terdaftar dalam program co-asisten, sebelum masuk dalam divisi.
Selama ini korban dikenal baik dan banyak teman. Korban juga dijadwalkan akan melakukan Co-Ass dengan kelompok 41 divisi parasitologi yang sedianya akan dilaksanakan Senin, hari ini.
Namun rencana itu urung terwujud. Murni menyebut jika ia menerima kabar dari keluarganya, bahwa korban meninggal, Minggu 5 November 2023, pukul 05.30 WIB. "Tetapi ditemukan (meninggal) tadi sekitar 05.30 WIB, itu saya dapat beritanya (meninggal) dari keluarganya bukan dari polisi," jelasnya.
Ia melanjutkan jika jenazah korban akan segera dipulangkan ke Kediri, setelah proses autopsi selesai.
Advertisement