Fakta Mahasiswa Terduga Teroris di Malang, Hendak Serang Polisi
Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap seorang mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang di tempat kosnya, di Jalan Dinoyo Permai Timur Kavling 2 Nomor 7, Dinoyo, Lowokwaru, Kota Malang. Saat ditangkap, polisi mengamankan sejumlah bukti di antaranya pisau komando dan busur panah.
Kronologi Penangkapan
Peristiwa penangkapan terduga teroris di Malang terjadi pada Senin, 23 Mei 2022. Ketua RW 06 Kelurahan Dinoyo, Lowokwaru, Kota Malang, Makky Kriswanto menyebut dirinya dijemput sejumlaha anggota kepolisian untuk menyaksikan penggerebekan di kos terduga teroris di wilayahnya.
Kepada wartawan, Maky menyaksikan jika polisi membawa sejumlah barang dari kamar kos tersebut. Di antaranya ada bendera bertuliskan kalimat tauhid ada tiga buah. Satu nempel di dinding, dua ada di dalam buffet.
Polisi juga mengambil sejumlah buku dan mengamankan satu paket lengkap busur panah, pisau komando, jaket loreng, laptop hingga flashdisk.
"Saya tidak terlalu kenal dengan penghuni tersebut. Namanya saya juga tidak tahu. Pemilik kos juga tidak ada, cuma ada penjaganya pasangan suami-istri. Penghuni kos ini memang kebanyakan mahasiswa," katanya dikutip dari Ngopibareng.id, Kamis 26 Mei 2022.
Mahasiswa UB
Terduga teroris itu diketahui adalah mahasiswa UB berinisial IA, usia 22 tahun. Wakil Rektor III UB Bidang Kemahasiswaan, Abdul Hakim mengatakan bahwa terduga teroris itu sedang menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UB, Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional angkatan 2019.
Bahkan ia menyebut jika terduga teroris itu merupakan mahasiswa yang tergolong cerdas dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di atas angka tiga, serta sedang menjadi mahasiswa semester enam.
Pihaknya pun sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap jejaring kegiatan yang dilakukan terduga teroris selama di UB.
Selanjutnya, guna menangkal paham radikalisme, Universitas Brawijaya memilih berkolaborasi dengan militer, di antaranya dalam bentuk berbagai informasi dan deteksi dini radikalisme. Diharapkan dengan tukar-menukar informasi ini dengan pihak militer, pencegahan sedini mungkin bisa dilakukan," katanya.
Rencana Serang Kantor Polisi
Sementara, Densus 88 Antiteror Polri mengungkapkan mahasiswa tersangka teroris inisial IA sempat melakukan komunikasi dengan tersangka teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menyebut jika komunikasi itu berkaitan dengan rencana penyerangan ke kantor polisi dengan senjata api.
"Penyerangan ke fasilitas milik thogut, yaitu polisi. Caranya dengan fisik dan senjata api atau tajam," kata Aswin Siregar, dikutip dari kompas.com, Kamis 26 Mei 2022.
IA diketahui melakukan komunikasi terkait amaliah dengan tersangka MR yang sudah ditangkap sebelumnya.
Kini aparat sedang mendalami motif mahasiswa UB itu untuk menyerang kantor polisi, serta masih melakukan pemeriksaan terhadap IA.
Menurut Aswin, IA juga berperan sebagai penyebar propaganda Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) melalui media sosialnya.
Mahasiswa FISIP UB ini juga diduga melakukan pengumpulan dana untuk membantu ISIS di Indonesia. "IA ini penyebar propaganda ISIS. Sedangkan terkait pendanaan, kita masih mendalami," imbuhnya.
Advertisement