Fakta Ledakan Mako Brimob, Meledak Ketika Hendak Dimusnahkan
Polda Jawa Timur menduga ledakan yang terjadi di Mako Brimob Polda Jatim karena cuaca panas yang memicu ledakan, pada Senin 4 Maret 2024 pagi.
Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Imam Sugianto mengatakan, bahwa bahan peledak tersebut merupakan temuan dari hasil kegiatan kewilayahan.
Di dalamnya terdapat bahan-bahan peledak seperti belerang atau sulfur, potasium folat, black powder atau mesiu, dan beberapa lainnya yang masuk kategori low eksplosif.
Ia menyebut, bahan peledak tersebut akan segera didisposal setelah tersimpan selama hampir satu bulan.
"Biasanya kalau sudah satu bulan terkumpul, beberapa handak hasil temuan akan kita musnahkan. Itu relatif ukurannya tidak dalam jumlah batasan tertentu, biasanya langsung kita musnahkan. Sebenarnya bahan peledak itu akan dimusnahkan," ungkap Imam, Selasa 5 Maret 2024.
Namun, seperti sudah disampaikan sebelumnya karena bahan peledak kategori low eksplosif sangat sensitif terhadap tekanan, suhu panas dan gerakan.
Mantan Kapolda Kalimantan Timur itu mengaku, jika gudang penyimpanan bahan peledak tersebut tidak sesuai standar karena ukurannya yang kecil dan berada di area pemukiman warga.
"Sebenarnya sudah ada tempat cuma waktu itu disimpan di sana karena bentuknya bahan kimia. Disatukan di situ dalam waktu tidak terlalu lama akan dimusnahkan. SOP seperti itu. Gudang handak kita memang di situ," pungkasnya.
Dari kejadian tersebut, pihaknya akan melakukan evaluasi dan akan memindah gedung penyimpanan ke tempat lebih aman dan aman untuk penyimpanan bahan peledak.
10 Korban Diperbolehkan Pulang
Sementara saat ini, Imam memastikan 10 anggota yang menjadi korban ledakan tersebut sudah diperbolehkan pulang oleh tim dokter RS Bhayangkara.
Ia pun secara langsung menjenguk 10 korban memastikan semua dalam keadaan baik.
"Alhamdulillah sudah kita lihat semua, 10 korban semua anggota jibom dalam keadaan baik-baik saja. Kemarin lima sesak nafas hari ini baik-baik saja, kemudian luka di tangan kena serpihan kaca dan kepala sudah dijahit, kemudian satu terkilir di tangan yang jaga pos penjagaan. Hari ini dipastikan RS bhayangkara boleh pulang ke rumah masing-masing," ujarnya.