Fakta KSAL Bakal Pecat Anggota TNI AL Terlibat LGBT
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan akan memberikan sanksi berupa pemecatan bagi anggot TNI AL yang terlibat pelanggaran moral dalam bentuk Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
TNI AL Ancam Pecat Anggota LGBT
Penegasan dari KSAL Laksamana TNI Yudo Margono disampaikan pada saat memberikan pembekalan kepada Taruna Taruni Akademi Angkatan Laut (AAL) Ke-66, di Kesatrian Akademi Angkatan Laut, Bumimoro, Surabaya, Jawa Timur, Rabu 23 Juni 2021. Ancamannya adalah dipecat dari kedinasan" kata Yudo dilansir dari cnnindonesia.com, pada Jumat 25 Juni 2021.
Menurutnya ancaman LGBT menjadi pelanggaran berat sebab dinilai bertentangan dengan nilai luhur agama dan ideologi negara. LGBT juga menjadi bentuk degradasi moral yang banyak terjadi di kalangan muda. Ancaman ini disebutnya muncul dari pengaruh globalisasi. "Gerakan kaum LGBT sangat bertentangan dengan nilai-nilai luhur agama dan ideologi negara. Hal ini merupakan ancaman moral yang belakangan harus dihadapi," katanya.
Dasar Pemecatan Anggota LGBT di TNI AL
LGBT terancam dipecat karena melakukan pelanggaran moral serta memiliki mental juang yang tidak sesuai dengan ideologi negara, Sapta Marga, Sumpah Prajurit, 8 Wajib TNI, Trisila TNI Angkatan Laut dan Hree Dharma Shanty.
Selain LGBT, masuknya paham radikalisme dan ekstremisme juga menjadi ancaman yang harus diwaspdai, menyusup kedalam lingkungan TNI."Generasi penerus TNI AL ke depan, tantangan dan beban tugas akan semakin berat, kompleks, dan dinamis," katanya.
Kompak dan Berkarakter Lawan Ancaman
Di kesempatan yang sama, KSAL Laksamana TNI Yudo Margono menyebut ancaman dalam bentuk LGBT serta radikalisme dan ekstremisme bisa dilawan jika lulusan AAL memiliki karakter yang kuat, kemampuan memimpin, serta berkompeten sebagai tentara.
Selain itu, ancaman dari LGBT dan ideologi lain, juga bisa dibendung dengan cara bahu membahu, saling mengingatkan, antara anggota TNI.
"Jangan hanya karena jabatan kalian saling menjatuhkan satu sama lain. Tantangan zaman kalian jauh lebih berat dibanding zaman saya, maka dari itu, kalian harus bersama-sama, bahu-membahu, dan saling membantu," tegas KSAL. (Cni)