Fakta KPK Obok-obok DPRD Jatim, 1 PNS Ikut Dibawa
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali turun ke Jawa Timur. Mereka menggeledah gedung DPRD Jatim selama 7 jam, Senin 19 Desember 2022. Hasilnya sejumlah koper dan seorang pegawai negeri sipil (PNS) dibawa serta.
Geledah 7 Jam
KPK diketahui datang ke Gedung DPRD Jatim sekitar pukul 15.00 WIB. Sejumlah ruangan digeledah ketika pasukan antirasuah berada di gedung wakil rakyat di Jalan Indrapura 1, Surabaya.
Selama 7 jam KPK obok-obok gedung pasca Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak, ditetapkan tersangka kasus suap Dana Hibah APBD 2023. Terdapat tiga orang tersangka lainnya di kasus serupa, yaitu Rusdi, orang kepercayaan Sahat Tua, kemudian Kepala Desa Jelgung, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang Abdul Hamid dan Koordinator Lapangan Pokmas bernama Ilham Wahyudi alias Eeng.
Mereka ditetapkan tersangka pada 15 Desember 2022, usai operasi tangkap tangan pada 14 Desember 2022. Sahat diduga menerima suap dari Abdul Hamid untuk dana hibah APBD 2020 dan 2021, dan diduga sedang menerima suap alokasi dana hibah di APBD 2023.
Bawa 3 Koper
Sekitar pukul 22.00 WIB, penyidik keluar membawa tiga koper masing-masing berwarna merah dan dua koper hitam.
Selain koper, penyidik juga membawa seorang pegawai negeri sipil (PNS), Kasubbag Rapat dan Risalah M Afif. Pengamatan Ngopibareng.id, diketahui M. Afif keluar dari pintu belakang menuju parkiran VIP.
Belum diketahui kaitan antara M. Afif dengan kasus suap dana hibah dengan tersangka Sahat Tua Simanjuntak.
Rombongan penyidik KPK kemudian meninggalkan gedung DPRD Jatim dengan menumpang mobil Toyota Innova Hitam.
Pengganti Sahat Tua Simanjuntak
Sementara, hingga kini belum ada pengganti dari Sahat Tua Simanjuntak. Sahat berasal dari Partai Golkar dan menjabat sebagai Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Timur.
Pakar politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam menduga proses penunjukan pengganti Sahat Tua Simanjuntak akan bergantung pada Ketua DPD Golkar Jawa Timur.
Menurutnya, posisi Sahat sebagai sekretaris partai dan juga Wakil Ketua DPRD Jatim sangat strategis, sehingga harus segera diisi kembali oleh penggantinya.
Ia menduga kader senior akan dipilih sebagai pengganti Sahat, untuk ditempatkan di kursi Wakil Ketua DPRD Jatim.
Selain itu, pengalaman kader senior akan penting ditempatkan sebagai sekretaris partai, menjelang Pilpres 2024. "Saya kira peluang kader-kader senior lebih tinggi dibanding kader junior. Menurut saya pasti akan diperhatikan pengalaman, terutama yang akan ditempatkan di posisi Wakil Ketua DPRD Jatim pasti akan diambil dari kader yang punya pengalaman di dewan," katanya seperti diberitakan Ngopibareng.id, sebelumnya.