Fakta Ibadah Haji Berhenti Akibat Hajar Aswad Dicuri
Takbir Idul Adha berkumandang. Pada saat yang sama, 10 Zulhijah, umat Islam sedang menunaikan ibadah haji di Makkah, Arab Saudi. Bedanya, tahun ini jemaah haji dibatasi hanya 1.000 orang akibat pandemi Covid-19. Pembatasan ibadah haji sendiri bukan kali pertama terjadi. Aljazeerah merangkum sejumlah pembatasan hingga penutupan ibadah haji di masa lalu.
Serangan Suku Qarmatian di Tahun 930
Ibadah haji ditunda setelah pemimpin suku Qarmatian menyerang Makkah beberapa hari sebelum Idul Adha. Sedikitnya 30.000 orang meninggal dalam serangan itu.
Batu Hajar Aswad yang dipercaya berasal dari masa Adam dan Hawa, sebelum ditempelkan di Ka’bah oleh Nabi Muhammad, dicuri.
Kelompok penyerang juga mengotori sumur Zamzam dengan membuang jasad jemaah. Setelah itu, ibadah haji ditunda selama 20 tahun hingga batu Hajar Aswad kembali ke Ka’bah.
Wabah Kolera di Abad 19
Wabah kolera yang menyerang beberapa kali di abad 19 mengakibatkan ditundanya ibadah haji pada 1837 dan 1846. Di tahun 1865, wabah kembali menyerang wilayah Hejaz di Arab Saudi termasuk Makkah. Lewat konferensi internasional yang diadakan di Istanbul Turki, ditetapkan akan ada pos karantina di Sinai dan Hejaz untuk mencegah penyebaran wabah.
Antara tahun 1830 dan 1930, sedikitnya terjadi serangan wabah kolera sebanyak 27 kali di antara jemaah ibadah haji di Makkah.
Serangan di Masjid Agung 1979
Kelompok bersenjata berjumlah 400 hingga 500 menduduki Masjid Agung antara November dan Desember tahun 1979, memaksa masjid diutup selama dua minggu.
Penguasaan itu dipimpin oleh mantan pimpinan tentara Arab Saudi Ibn Muhammad Ibn Sayf al-Otaybi, penentang keluarga kerajaan Arab Saudi. Ia juga getol menyerukan agak seluruh Muslim kembali ke ajaran Islam yang disebutnya murni.
Pendudukan berakhir setelah Arab Saudi berhasil merebut masjid, dengan bantuan Polisi Prancis.
Boikot Iran 1988-1990
Iran memboikot pelaksaan haji selama tiga tahun, antara 1988 hingga 1990 setelah terjadinya kerusuhan antara jemaah asal Iran dan polisi Saudi saat musim haji tahun 1987. Sebanyak 400 orang meninggal dalam pertikaian itu.
Kerusuhan yang terjadi pada 31 Juli 1987 itu dipicu aksi demonstrasi yang dilakukan jemaah Iran yang menuntut polisi Amerika Serikat dan negara lain. Tentara Saudi merespon dengan membubarkan aksi yang kemudian berakhir dengan ratusan orang meninggal.
Iran menyebut peristiwa itu sebagai pembantaian. Sedikitnya 275 jemaah asal Iran meninggal dalam persitiwa itu.
Wabah Ebola 2014-2016
Tahun 2014, Pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara visa Umrah dan Haji untuk penduduk Guinea, Liberia, dan Sierra Leone. Tiga negara Afrika itu terdampak paling parah wabah Ebola. Sebanyak 11 ribu meninggal sebelum wabah dinyatakan berakhir tahun 2016.
Konflik Iran-Saudi
Iran memutuskan untuk tidak mengirim warganya pada ibadah haji tahun 2016, setelah pembicaraan tentang rencana ibadah haji dengan Arab Saudi, gagal berlangsung. Iran menyalahkan Arab Saudi dengan menuduh negara tersebut menyabotase dan gagal menjamin keselamatan jemaah haji.
Keputusan itu diambil usai kecelaaan dalam ibadah haji tahun 2015, dengan 700 jemaah meninggal dan sebagian besar berasal dari Iran.
Selain itu, konflik wilayah seperti perang di Suriah dan Yaman, menimbulkan peningkatan ketegangan antara dua negara. Hal ini diduga turut mendasari sikap Iran melarang warganya beribadah haji di tahun 2016.