Fakta Hari Puspa dan Satwa Nasional, Khofifah pun Titip Pesan
Indonesia memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) pada Sabtu, 5 November 2022 hari ini. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun mengajak warga Jatim untuk ikut melindungi dan melestarikan kekayaan alam dan juga satwa.
Seruan Khofifah
"Saya mengajak masyarakat meningkatkan kepedulian dan pelestarian puspa dan satwa yang ada di Jawa Timur," kata Khofifah di laman Instagramnya, Sabtu 5 November 2022.
Gubernur perempuan pertama di Provinsi Jawa Timur itu percaya jika perlakukan baik manusia pada puspa dan satwa, akan berdampak baik pada ekosistem dan kehidupan manusia itu pula.
Bahkan, rasa sayang manusia juga akan bernilai di hadapan pencipta alam. "Sayangi yang di bumi, maka yang di langit akan menyayangimu," katanya.
Menurut eks Menteri Sosial RI itu, cara menyayangi puspa dan satwa bisa ditunjukkan dengan sederhana. "Hidup berdampingan tanpa melukai dan mengganggu habitat serta aktivitas mereka sudah cukup baik. Apalagi jika peduli , melindungi dan merawatnya tentu lebih baik lagi," ujarnya.
Satwa Endemik Jawa
Jawa dan Jawa Timur adalah rumah bagi sejumlah hewan endemik, yang menetap di wilayah ini. Sebagian besar kondisinya sangat memprihatinkan. Satwa endemik itu terancam punah baik akibat aktivitas berburu hewan, juga lantaran habitat yang hilang akibat pembangunan.
Laman International Animal Rescue menyebut sejumlah satwa endemik Jawa. Antara lain ada Badak Jawa atau badak bercula satu atau Rhinocerus sondanicus.
Badak yang salah satunya ada di Taman Nasional Ujung Kulon, diperkirakan jumlahnya tak lebih dari 74 ekor saja. Badak ini jadi objek buruan karena culanya yang berharga mahal.
Selanjutnya ada Kukang Jawa atau Nycticebus javanicus. Kukang Jawa masuk daftar larangan berburu dalam Appendix 1 organisasi internasional CITES. Sebab populasinya di alam menunjukkan penurunan dan dikhawatirkan akan punah.
Satwa berikutnya ada Babi Kutil atau Sus verrucosus. Babi kutil hanya ada di Bawean dan Jawa. Babi ini bahkan sebelumnya dinyatakan punah. Untungnya, ada penampakan hewan ini di tahun 2017. Ancaman utama babi kutil adalah perjumpaan dengan warga. Sebab habitat hutan yang semakin berkurang, menyebabkan mereka turun ke perkampungan warga untuk mencari makan. Tindakan ini banyak berakhir dengan matinya babi kutil lantaran dianggap hama.
Satwa lain ada pula Macan Tutul yang jumlahnya sekitar 250 ekor di tahun 2008. Kemudian Banteng Jawa atau Bos javanicus, Owa Jawa atau Hylobates moloch, Surii Jawa atau Presbytis comata, Burung Trulek Jawa atau Vanellus macropterus dan Elang Jawa atau Nisaetus bartelsi.
Sejarah Hari Puspa dan Satwa
Sementara, Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) diperingati setiap 5 November 2022. Pemerintah menetapkan HCPNS lewat Keppres Nomor 4 Tahun 1993 yang ditandatangani oleh Presiden Soeharto.
Tujuannya adalah untuk menumbuhkan rasa peduli serta sayang dan bangga atas kekayaan alam Indonesia.
Tahun ini pemerintah menetapkan pohon Gaharu atau Aquilaraia filaria dan Banteng Jawa atau Bos javanicus sebagai maskot HCPSN 2022.
Gaharu dipilih lantaran memiliki fungsi ekologis yang cukup penting di alam, sedangkan Banteng jawa dianggap memiliki nilai ekonomis yang potensial bila dikembangkan, dikutip dari detik.com.
Advertisement