Fakta-fakta Kecelakaan Maut di Tol Demak Surabaya
Kecelakaan maut melibatkan bus pariwisata D 7610 AT terjadi di Tol Surabaya-Dupak, Sabtu, 5 Maret 2022. Tabrakan yang disebabkan penumpang mengambil alih kemudi ini mengakibatkan tiga orang tewas dan empat lainnya luka berat.
Dalam kecelakaan tersebut, bus oleng dan menabrak truk muatan bijih plastik dari arah berlawanan di Km 4.400 Tol Surabaya-Dupak. Korban tewas yakni, sopir Ujang Teguh Pribadi, 31 tahun, kernet truk Sujoni, 48 tahun, dan dan penumpang yang mengambil alih kemudi, Burniat.
Sementara, korban luka, yakni Sobiyatin, 41 tahun; Supar, 64 tahun; Yana Rohmana, 40 tahun; dan Waginem, 53 tahun. Keenamnya mengalami luka berat. Dua penumpang lainnya luka ringan masing-masing Tatang Heryana, 63 tahun; dan Daniah, 69 tahun.
Berikut fakta-fakta terkait kecelakaan maut di Tol Surabaya-Dupak tersebut:
1. Kecelakaan Disebabkan Seorang Penumpang Bus Ambil Alih Paksa Kemudi
Kecelakaan ini terjadi setelah seorang penumpang bus tiba-tiba mengambil alih paksa kemudi saat bus melaju kencang. Akibatnya, bus oleng ke kanan menabrak pembatas jalan hingga masuk ke jalur sebaliknya.
Nahas, pada saat bersamaan muncul truk muatan bijih besi W 9948 NZ dari arah sebaliknya, sehingga tabrakan pun tak terhindarkan. Kerasnya benturan menyebabkan kedua bagian depan mobil ringsek. Bahkan, colt diesel miring hingga menyebabkan muatan bijih plastik berserakan.
2. Penumpang Bus yang Ambil Alih Kemudi Diduga Depresi
Kasat Patrolo Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Jatim AKBP Dwi Sumrahadi mengatakan, masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kecelakaan maut tersebut. Diduga, penumpang yang mengambil alih kemudi menderita depresi.
"Kecelakaan terjadi karena penumpang bus yang mengambil alih kemudi. Ada dugaan pelaku depresi, sekarang masih kami selidiki. Kasus ini sedang ditangani Satlantas Polres Tanjung Perak," katanya.
3. Penumpang yang Ambil Alih Kemudi Mengaku Ingin Meninggal
Penumpang yang merebut kemudi bus, Burniat (51), tidak menunjukkan gelagat aneh selama perjalanan. Karenanya, rombongan pun kaget saat Burniat tiba-tiba merebut kemudi hingga akhirnya terjadi tabrakan hebat dan menewaskan sopir dan kernet truk.
Ketua Rombongan Peziarah, Rohman, mengatakan, Burniat terlihat biasa-biasa saja. Tidak ada gelagat aneh layaknya orang depresi.
Hanya saja, saat berada di kompleks Makam Sunan Ampel, Burniat berucap ingin meninggal dan dikubur di kompleks makam Ampel. "Dia ngomong ingin meninggal dan dikubur di sini. Tapi kami anggap omongan biasa," katanya, Sabtu (5/3/2022).
Namun, hal itu ternyata menjadi awal timbulnya petaka. Saat rombongan peziarah melanjutkan perjalanan ke Jombang, Burniat tiba-tiba berulah, merebut kemudi dari belakang hingga bus oleng dan menabrak truk dari arah berlawanan.
Nahas, pengemudi dan kernet truk tewas akibat kecelakaan ini. Kedua korban luka parah karena terjepit bodi truk yang ringsek.
Tak lama berselang, Burniat juga meninggal dunia. Warga asal Palembang itu meninggal dunia saat menjalani perawatan intensif di RS PHC Tanjung Perak Surabaya. Kejadian ini seolah sesuai dengan omongannya yang ingin meninggal dunia.
4. Kecelakaan Membuat Macet Jalur Surabaya-Dupak
Kecelakaan ini mengakibatkan jalur dari arah Surabaya-Dupak macet. Sebab, bangkai kedua kendaraan melintang di jalan. Untuk memudahkan proses evakuasi, jalur ditutup sementara.
5. Rombongan Bus dari Palembang dan Ziarah di Makam Sunan Ampel
Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Jatim, AKBP Dwi Sumrahadi mengatakan, rombongan bus yang mengalami kecelakaan berasal dari Palembang.
Mereka baru saja pulang dari makam Sunan Ampel dan hendak melanjutkan perjalanan ke Jombang. Namun, saat tiba di Tol Dupak, nahas terjadi.
"Kecelakaan terjadi akibat penumpang bus tiba-tiba merebut kemudi, sehingga oleng dan tabrakan," katanya, Sabtu, 5 Maret 2022.