Fakta Elon Musk, Dukung Partai Republik hingga Pelecehan Seksual
CEO Tesla Elon Musk populer sebab menjadi orang terkaya sejagat. Tak hanya kekayaan dan usahanya yang juga merambah angkasa luar, pria kelahiran Afrika Selatan ini juga diperbincangkan lantaran jadi pendukung Partai Republik serta dituduh melakukan pelecehan seksual.
Dukung Partai Republik
Ihwal Elon Musk mendukung partai Republik, disampaikan secara langsung oleh bos SpaceX ini. Dia mengaku, dulu menjadi pendukung Demokrat lantaran partai itu disebutnya banyak berbuat kebaikan.
Namun Elon Musk menilai, hal itu tidak terjadi lagi saat ini. "Mereka telah menjadi partai perpecahan dan kebencian, jadi saya tidak bisa lagi mendukung mereka dan akan memilih Republik," katanya dikutip kompas.com dari Bloomberg.
Selain kepada Demokrat, Elon Musk juga mencuit tentang kekecewaannya atas aturan pemerintah terkait pertanggungjawaban perusahaan atas lingkungan dan sektor sosial (ESG).
Elon Musk menyebut jika ESG yang jadi pedoman dasar perusahaan saat berinvestasi adalah sebuah penipuan. Sebab, akibat penilaian ESG ini, posisi Tesla di indeks S&P Global jadi turun. Penilaian ESG meliputi tata kelola sosial dan lingkungan sebuah perusahaan. Hal itu disampaikan Musk lewat Twitternya.
Kekayaannya Merosot
Cuitan Elon Musk nampaknya tidak populer di mata penggemar Tesla dan berdampak buruk pada saham Tesla yang kemudian merosot ke level terendah di tahun 2022.
Turunnya saham mobil listrik yang banyak disebut menjadi jawaban pengurangan pemakaian atas bahan bakar fosil itu, berdampak pada hilangnya kekayaan Elon Musk hingga USD 12,3 miliar atau sekitar Rp 180 miliar.
Pelecehan Seksual
Kontroversi Elon Musk tak berhenti di sini. Pemilik SpaceX itu juga dilaporkan telah melakukan pelecehan seksual pada salah satu pramugari di perusahaannya.
Laporan ini pertama kali dipublikasikan oleh Business Insider berdasarkan dokumen dan wawancara. Seorang pramugari mengaku sebagai kru kabin di pesawat yang dikontrak bekerja di perusahaan jet SpaceX.
Pada kejadian di tahun 2016, ia melaporkan jika Elon Musk memperlihatkan kemaluannya dan menyentuh badan pramugari tanpa persetujuannya. Selain itu, Elon Musk juga menawarkan seekor kuda dan memintanya melakukan pijatan erotis.
Ketika meminta konfirmasi dari Elon Musk, Buniness Insider menyebut jika miliarder itu justru mengatakan pelecehan seksual itu bukanlah yang pertama kali dilakukan selama 30 tahun berkarir.
Namun di kesempatan lain, Elon Musk membantah telah memberikan konfirmasi seperti itu kepada Business Insider. Ia juga membantah laporan pramugari atas tuduhan pelecehan seksual yang dialamatkan kepadanya.
"Saya menantang pembohong yang mengklaim bahwa teman mereka melihat saya, coba deskripsikan apa pun, luka, atau tato saya yang tidak publik tahu. Saya kira dia tidak akan bisa melakukannya. Karena hal itu tidak pernah terjadi," kata Elon Musk lewat unggahannya di akun Twitter, dikutip dari cnnindonesia.com, Minggu 22 Mei 2022.