Fakta Elon Musk Beli Twitter, Pecat Karyawan hingga Hilang Iklan
Bos Tesla, Elon Musk resmi mengakuisisi media sosial Twitter. Kepemilikan itu langsung berdampak pada Twitter. Mulai dari pemecatan, kehilangan iklan, hingga rencana centang biru berbayar.
Akuisisi Twitter
Elon Musk resmi mengakuisisi Twitter dengan nilai USD44 miliar, per Jumat 28 Oktober 2022.
Proses itu ditandai dengan cuitan Musk di akun Twitternya, "The bird is freed," pada Jumat, dilihat Senin, 31 Oktober 2022. Langkah pertama yang dilakukan adalah memecat empat petinggi Twitter.
the bird is freed
— Elon Musk (@elonmusk) October 28, 2022
Antara lain CEO Twitter Parag Agrawal, Pimpinan Keuangan Ned Segal, Pimpinan Legal dan Keamanan Vijaya Gadde, serta Sean Edgett Pimpinan Umum Twitter, dikutip dari The Guardian.
Pemecatan itu mengikuti bocornya kabar tentang efisiensi hingga 75 persen karyawan Twitter, untuk melunasi beban utang. Diketahui, selain akuisisi, Twitter juga berutang sebesar USD13 miliar pada Elon Musk. Namun kabar ini telah dibantah oleh Musk.
Pendiri Tesla yang kini mengubah bio di Twitternya menjadi "Chief Twit" itu menyebut tak mungkin memberhentikan sebegitu banyak karyawan di Twitter.
Centang Biru Berbayar
Dalam respons kepada salah satu netizen di Twitter, Elon Musk menyebut jika sedang dalam proses mengubah prosedur verifikasi di Twitter.
Meski tak menjelaskan rinci, sejumlah sumber yang dekat dengan masalah itu, menyebut jika Musk sedang mempertimbangkan untuk mengenakan biaya pada layanan centang biru.
Untuk mendapatkan akses itu, pengguna harus berlangganana Twitter Blue, dengan membayar USD 4.99 per bulan, dikutip dari CNN Indonesia.
Fitur ini sudah diluncurkan sebelum aplikasi diakuisisi oleh Musk. Tepatnya pada Juni tahun lalu. Menjadi pelanggan Twitter Blue, pengguna memperoleh sejumlah layanan, seperti fitur untuk mengedit cuitan.
Pulihkan Akun Donald Trump
Musk juga bertekad untuk memulihkan sejumlah akun yang diblokir permanen oleh Twitter akibat menyalahi kebijakan mereka.
Salah satunya adalah akun Twitter Donald Trump yang banyak menyuarakan ujaran kebencian, rasisme, dan Islamophobia.
Musk sendiri menyebut upayanya sebagai bagian dari "kebebasan berbicara yang absolut", dikutip dari The Guardian. Meski Elon Musk belum menjelaskan kapan memulihkan akun Donald Trump.
"Twitter akan membentuk dewan moderasi dengan sudut pandang yang luas," katanya di akun Twitternya, dilihat Senin, 31 Oktober 2022. "Tak akan ada perubahan besar sebelum dewan ini bekerja," imbuhnya.
Twitter will be forming a content moderation council with widely diverse viewpoints.
— Elon Musk (@elonmusk) October 28, 2022
No major content decisions or account reinstatements will happen before that council convenes.
Iklan GM Dicabut
Kepemilikan Musk di Twitter juga berdampak pada iklan yang diperoleh platform tersebut. Identitas Musk sebagai pemilik mobil listrik Tesla disebut berkaitan dengan sikap General Motors (GM), mencabut iklan mereka di Twitter.
"Kami akan melihat arah baru Twitter di bawah kepemimpinan baru. Seperti normalnya bisnis dengan perubahan pada platform mereka, kami telah menghentikan sementara iklan berbayar," kata GM, dikutip dari detik.com, Senin 31 Oktober 2022.
Advertisement