Fakta Deflasi di Indonesai dan Dunia
Indonesia mengalami deflasi sejak Juli hingga Agustus 2020. Perputaran uang di masyarakat berkurang dan harga kebutuhan pangan menurun sehingga menyebabkan deflasi. Pemerintah melakukan sejumlah upaya lewat Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Tak hanya Indonesia, negara lain juga banyak mengalami deflasi pada masa lalu.
Berikut sejumlah fakta tentang deflasi dihimpun dari berbagai sumber.
Penurunan Harga
Deflasi dipahami sebagai penurunan harga barang atau jasa yang menerus dalam kurun waktu yang relatif singkat. Turunnya harga suatu barang atau jasa berimbas pada sektor lainnya, salah satunya menurunnya upah pekerja. Seperti Inflasi, deflasi juga sering muncul di awal resesi atau setelah resesi ekonomi.
Deflasi sejak Juli
Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mengumumkan deflasi berlangsung sejak Juli. Dari 1,01 persen pada Juli meningkat menjadi 0,05 persen pada Agustus.
Dikutip dari Katadata, deflasi terjadi akibat penurunan daya beli dan konsumsi masyarakat akibat pandemi. Penurunan ini kemudian berdampak pada turunnya harga di sejumlah sektor.Saat pandemi, penurunan daya beli disebut sebagai sesuatu yang tak bisa dihindari. Deflasi pun terjadi di banyak negara lain di dunia, akibat pandemi.
Upaya Pemerintah
Untuk meningkatkan daya beli masyarakat akibat pandemi, pemerintah melakukan sejumlah upaya lewat Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Lewat PP nomor 32 tahun 2020, dilansir dari laman Kementerian Keuangan, pemerintah menggelontorkan sejumlah dukungan untuk UMKM dan juga korporasi. Bagi UMKM disediakan subsidi bunga total Rp34,15 triliun, insentif pajak senilai Rp28,06 triliun, dan kredit modal kerja senilai Rp6 triliun. Sedangkan untuk korporasi disediakan insentif pajak senilai Rp34,95 triliun, serta restrukturisasi debitur lewat perbankan senilai Rp35 triliun.
Selain itu, pemerintah juga memberikan berbagai bantuan yang diterima langsung oleh individunya. Salah satunya adalah bantuan presiden terhadap para pekerja dengan upah di bawah Rp5 juta.
Deflasi di Indonesia dan Dunia
Di Indonesia deflasi juga terjadi tahun lalu. Pada September 2019, deflasi mencapai 0,27 persen akibat bumbu-bumbu seperti cabai, ayam, telur mengalami penurunan harga. Saat itu, deflasi terjadi di 82 kota di Indonesia.
Dilansir dari accurate.id, Siprus juga mengalami deflasi di tahun 2015, mencapai 3,4 persen akibat anjloknya harga minyak dunia. Siprus menggantungkan perekonomian pada sektor migas dan transportasi, sehingga harga yang turun berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat.
Negara dengan perekonomian kuat seperti Jepang pun tak bisa terhindar dari deflasi. Sejak tahun 1989, suku bunga dinaikkan oleh Bank of Japan. Dari tahun tersebut pertumbuhan ekonomi Jepang melambat bahkan tidak mencapai 2 persen. Hal ini menyebabkan produktivitas pekerja menurun dan meningkatkan kegemaran masyarakat untuk menabung.