Fakta dan Data Kerusakan Serta Korban Gempa di Malang
Gempa berkekuatan 6,1 magnitudo muncul di Kabupaten Malang, pada Sabtu, 10 April 2021. Gempa yang muncul di kedalaman sekitar 25 kilometer itu dirasakan di hampir sebagian besar wilayah Jawa Timur. Guncangannya bahkan terasa hingga provinsi lain.
Penyebab Gempa Malang
Gempa yang muncul di Barat Daya Kabupaten Malang itu menurut Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Malang, Ma’muri, disebabkan oleh adanya aktivitas zona subduksi di mana terjadi tubrukan antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia. “Gempa ini disebabkan oleh aktivitas zona subduksi. Lempeng Indo-Australia menyusut ke Lempeng Eurasia,” katanya kepada Ngopibareng.id, pada Sabtu 10 April 2021 lalu.
Meski guncangannya keras, gempa yang terjadi pada pukul 14:00 WIB ini tidak berpotensi stunami. Namun gempa susulan kembali terjadi pada Minggu, 11 April 2021. Kekuatan gempa mencapai 5,5 magnitudo dan muncul di wilayah Kabupaten Malang, pada Minggu pagi.
Kerusakan di Lumajang dan Malang
Gempa Malang dirasakan di banyak wilayah terutama di Jawa Timur. Sebanyak 22 wilayah disebut merasakan getaran gempa. Kerusakan pun tersebar, sebagian besar berupa rumah tinggal, fasilitas umum seperti sekolah, hingga masjid dan musala.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut wilayah Lumajang dan Kabupaten Malang terdampak paling parah dengan ratusan rumah rusak.
Di Lumajang, sedikitnya, 905 bangunan rusak ringan, sedang, hingga berat di 11 kecamatan di Kabupaten Lumajang. Wilayah terparah terpapar gempa Malang ada di Kecamatan Tempursari, dengan total 531 bangunan rusak ringan, sedang, hingga berat. Dan di Kecamatan Tempursari, yang terparah di Desa Kaliulung yakni merata di tiga dusun (Kalirejo, Rojopolo, Krajan, Tamansari, dan Iburaja).
Sedangkan di Kabupaten Malang, data Palang Merah Indonesia per Minggu 11 April 2021, menyebut sebayak 1.070 rumah terdampak gempa, dengan 36 rumah rusak berat, 880 rumah rusak sedang, dan 224 rumah rusak ringan.
Selain itu, aliran listrik di wilayah Dampit, Tirtoyudo, dan Ampel Gading padam hingga Minggu, 11 April 2021.
8 Korban Jiwa
Guncangan gempa yang keras juga menyebabkan jatuhnya korban jiwa di wilayah Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. Gubernur Khofifah menyebut lima orang korban berasal dari Lumajang, dan tiga orang korban di wilayah Kabupaten Malang. Selain korban jiwa, Lumajang juga melaporkan korban luka sebanyak 15 orang.
Sementara, tiga korban jiwa di Malang masing-masing adalah Munadi usia 99 tahun warga Ampelgading, Imam warga Desa Sidorenggo, dan Misni usia 53 tahun warga Ampelgading.
Korban luka di Kabupaten Malang sebanyak enam orang, masing-masing di Desa Sepanjang Kecamatan Gondanglegi, Kecamatan Jabung, Kawedanana Turen, dan Kecamatan Pakisaji.
Kerusakan Parah di Blitar dan Trenggalek
Wilayah Blitar juga melaporkan kerusakan. Gedung DPRD Kabupaten Blitar mengalami kerusakan di bagian atap. Genteng-gentengnya melorot. Rinciannya sembilan unit rumah rusak berat, 76 unit rumah rusak sedang, dan 217 unit rumah rusak ringan.
Sembilan perkantoran mengalami kerusakan, tiga unit balai desa, 18 fasilitas ibadah, tujuh fasilitas pendidikan, dan dua fasilitas kesehatan. Untuk jumlah korban, tercatata ada 11 orang yang mengalami luka ringan.
Kerusakan bangunan fasilitas umum juga dilaporkan terjadi di Trenggalek. Atap Kantor Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek dilaporkan mengalami kerusakan akibat guncangan gempa.
Data Korban dan Kerusakan Gempa Malang
Total terdapat 13 daerah yang melaporkan kerusakan, di antaranya Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Jember, Kota Blitar, Kabupaten Pasuruan, Kota Malang, Kabupaten Trenggalek, Kota Kediri, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Ponorogo, Kota Batu, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Pacitan.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Raditya Jati menyebutkan total 39 orang mengalami luka ringan hingga berat akibat gempa di Malang.
Sebanyak 642 unit rumah rusak berat, 845 unit rumah rusak sedang, dan seribu lebih (1.361) rumah rusak ringan, dan 179 unit fasilitas umum rusak.
Presiden Minta Langkah Tanggap Darurat Gempa Malang
Presiden Joko Widodo merespons cepat dengan memerintahkan jajarannya untuk melakukan langkah-langkah tanggap darurat mengenai gempa bumi yang terjadi di Malang, Jawa Timur, Sabtu 10 April dan Minggu 11 April 2021. Presiden juga menyampaikan duka atas bencana yang berdampak pada sejumlah wilayah di Jawa Timur itu.
"Saya telah memerintahkan Kepala BNPB, Kepala Basarnas, Menteri Sosial, Menteri Kesehatan dan Menteri PUPR, serta Panglima TNI, Kapolri dan seluruh jajaran aparat terkait lain, juga pemprov, pemerintah kota/kabupaten, segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat," kata Presiden di Bogor, Jawa Barat, Minggu 11 April 2021.
(Ngo/Dtk)
Advertisement