Fakta Daging Merah Picu Kanker, Cek Batasan Konsumsinya
Beberapa penelitian menemukan bahwa konsumsi daging merah atau daging olahan bisa memicu kanker dan masalah kesehatan lainnya.
Adi Husada Cancer Center (AHCC) Surabaya sebagai salah satu layanan kanker terintegrasi pertama di Indonesia Timur menjelaskan, daging merah atau daging olahan yang diasap atau dipanggang terdapat karsinogen. Karsinogen merupakan zat yang dapat menimbulkan kanker pada jaringan hidup.
AHCC menyarankan, untuk membatasi konsumsi daging merah setiap harinya. Makanlah setidaknya 10 potong daging berukuran sedang setiap minggu.
Anjuran atau skala ini digunakan untuk mengurangi adanya risiko kanker saat mengkonsumsi daging merah atau daging olahan.
Bila melihat fakta daging merah dan kanker, lantas masih perlukah mengkonsumsi daging merah?
Terlepas dari risiko yang ditimbulkan, daging merah mengandung banyak vitamin dan mineral yang penting untuk pola makan sehat.
Institusi penelitian kanker Amerika merekomendasikan konsumsi daging merah tidak lebih dari 1,8 kilogram setiap minggu.
Karena daging merah juga memiliki nilai gizi dan harus tetap dipetimbangkan untuk menyeimbangkan risiko dan manfaat mengkonsumsi daging merah.
Selain batasan konsumsi daging merah untuk menurunkan risiko kanker, AHCC juga menganjurkan mengenai cara masak daging merah agar tidak memicu karsinogen tinggi.
Karsinogen dapat dipicu dari cara memasak daging. Cara masak yang dapat memicu karsinogen adalah diasap atau dipanggang, tingginya karsinogen pada olahan daging biasanya disebabkan kadar gula pasir saat daging dimarinasi.
Untuk mengurangi kadar gula sebaiknya gunakan madu saat melakukan marinasi. Bila ingin berkonsultasi lebih lanjut mengenai konsumsi daging merah, bisa menghubungi dokter di AHCC.
Advertisement