Fakta Bocah SD di Banyuwangi Diperkosa Hingga Tewas, Menteri PPPA: Sangat Keji
Bocah perempuan berusia 7 tahun tewas diduga akibat diperkosa dan dirampok, pada Rabu 13 November 2024. Peristiwa yang terjadi di Dusun Barurejo, Desa Kalibarumanis, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, mendapat perhatian dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi.
Peristiwa Keji
Menteri PPA Arifatul Choiri Fauzi berkunjung ke kediaman orang tua korban, pada Jumat 15 November 2024. Didampingi Plt. Bupati Banyuwangi, Sugirah, ia menyebut tindakan kejahatan kepada korban sebagai erbuatan di luar batas kemanusiaan, sangat keji dan tidak manusiawi.
"Saya yakin semua pihak, khususnya pak Polisi, pasti ingin segera mengungkap siapa pelakunya," tegasnya.
Diperkosa Hingga Tewas
Korban adalah siswi MI setara SD yang duduk di bangku kelas 1. Peristiwa itu bermula Ketika orang tua korban merasa heran lantaran anaknya belum juga tiba di rumah, sepulang sekolah, sekitar pukul 10.00 WIB.
Kapolsek Kalibaru Iptu Yaman Adinata, menyebut, orang tua kemudian mengontak guru korban untuk mendapatkan informasi. Kabar yang didapat, korban yang berusia 7 tahun telah pulang sesuai jadwal. "Habis itu dicari bareng-bareng, akhirnya yang menemukan guru dan orang tuanya sendiri," katanya.
Sekitar pukul 10.30, orang tua mendapati anaknya terkulai lemas tak jauh dari rumah. Jaraknya sekitar 200 meter dari kediaman mereka. Di lokasi yang dikelilingi kebun itu korban tergeletak lemas dengan celana dalam melorot. Kepala bagian belakang korban memar dan berdarah. "Memang dugaannya kekerasan seksual. Tapi kita tidak berani memastikan, kita tunggu hasil autopsi," lanjutnya.
Ibunda Korban Hamil Tua
Peristiwa yang dialami korban menyebabkan ibu korban terpukul. Sedangkan saat ini ibu korban sedang mengandung dengan usia kehamilan 7 bulan. Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan KB, Henik Setyorini menyebut pihaknya memberikan pendampingan psikologis pada ibu korban.
Ia menyebut, ibu korban sering mengigau dan memanggil nama anaknya yang telah meninggal. Saat ini kondisi ibu korban sudah mulai mau makan meskipun sedikit. "Tim P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak) juga terus berupaya untuk memberikan motivasi kepada orang tua korban," imbuhnya.
Bentuk Tim Kejar Pelaku
Korban yang meninggal kemudian diautopsi di RSUD Genteng. Kasus kemudian ditangani tim khusus bentukan Polresta Banyuwangi. Tim melakukan penyelidikan di lapangan dan menggali informasi untuk mencari pelaku perkosaan dan perampokan bocah SD di Banyuwangi itu.
Advertisement