Fakta Belva Devara Tak Punya Saham di Ruangguru
Polemik keterlibatan Ruangguru sebagai penerima bantuan pemerintah Program Kartu Prakerja senilai Rp5,6 triliun terus bergulir.
Kendati CEO Ruangguru Belva Devara sudah mengundurkan diri dari Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo atau Jokowi, namun status perusahaan Ruangguru yang merupakan Penanam Modal Asing (PMA) kini lebih disorot.
Perusahaan start-up Ruangguru dinilai tak berhak mengelola pelatihan Kartu Prakerja program pemerintah. Benarkah demikian?
Dalam Administrasi Hukum Umum (AHU) dari Kementerian Hukum dan HAM diketahui badan hukum Ruangguru adalah PT. Ruang Raya Indonesia.
Ternyata dalam anggaran dasar pada 17 Maret 2020, Ruang Raya Indonesia tercatat sebagai perusahaan PMA.
Dalam data dari Kemenkumham itu, Ruang Raya Indonesia memiliki modal dasar Rp 2 triliun. Nilai tersebut terbagi atas 20 juta unit saham dengan harga Rp 100.000 per saham.
Adapun jumlah modal disetor dan ditempatkan penuh senilai Rp 649.440.900.000 yang terbagi dalam 6.494.409 unit saham.
Masih berdasarkan data yang sama, anehnya tidak ada menyebutkan nama Belva Devara dalam komposisi pemilik Ruangguru yang sahamnya dimiliki dua orang dalam Ruang Raya Indonesia.
Mayoritas saham Ruang Raya Indonesia dimiliki oleh Ruangguru Pte Ltd. Perusahaan ini tercatat memiliki 6.494.309 unit saham atau setara 99,99% saham Ruang Raya Indonesia. Alhasil, Ruangguru Pte Ltd merupakan pemegang saham mayoritas Ruang Raya Indonesia.
Kenyataan ini membuat jagad media sosial riuh soal kepemilikan Ruang Guru, banyak yang mempertanyakan status start-up Ruangguru ternyata bukan lagi 'aplikasi anak negeri'.
Uang yang didapatkan dari beroperasinya aplikasi ini, uang yang didapatkan bakal lari ke luar negeri, pasalnya perusahaan induknya tetap saja PMA.
Ruangguru Pte Ltd setidaknya memiliki dua alamat perusahaan di Singapura, menurut www.sgpbusiness.com perusahaan swasta teregistrasi dengan alamat di Marina One East Tower Building beroperasi sejak 27 Oktober 2015.
Satu lagi Ruangguru Pte Ltd beralamat di 6 Battery Road #38-04, Singapura, 049909. Perusahaan asal Singapura itu menyetor modal Rp 649.430.900.000.
Selain Ruangguru Pte Ltd, pemegang saham Ruang Raya Indonesia adalah Muhammad Iman Usman. Pria kelahiran Padang, 29 tahun lalu itu memiliki 100 unit saham atau setara sekitar 0,01% saham Ruang Raya Indonesia. Porsi kepemilikan saham Co-Founder sekaligus Chief of Product Ruangguru itu setara dengan setoran modal senilai Rp10 juta.
Selain pemilik saham, data AHU Kemkumham itu juga mengungkap posisi direktur dan komisaris perusahaan ini. Di jajaran direksi Ruang Raya Indonesia, berisi dua nama. Belva Devara menjabat direktur utama, serta Iman Usman di posisi direktur.
Adapun posisi komisaris ditempati oleh tiga orang. Salah satunya adalah Willson Cuaca yang menjabat komisaris utama. Nama Willson Cuaca terbilang tidak asing di dunia start up. Dia merupakan pendiri dan managing partner perusahaan modal ventura bernama East Ventures.
Bersama Batara Eto, dan Taiga Matsuyama, Willson mendirikan East Ventures tahun 2009.