Fakta Baru Kasus Vanessa, Pengacara: Perkuat Indikasi Rekayasa
Kuasa Hukum Vanessa Angel, Milano Lubis, mengatakan ada satu lagi fakta baru terungkap dalam perkara prostitusi online yang kini tengah menjerat kliennya. Hal itu kata Milano disampaikan saksi Anna, yang merupakan asisten Vanessa.
Milano mengungkapkan, dalam persidangan tertutup yang digelar di Ruang Garuda I, Pengadilan Negeri (PN) Kota Surabaya, Kamis 23 Mei 2019, Anna sempat membeberkan detik-detik penangkapan Vanessa di Hotel Vasa, 5 Januari 2019, lalu.
Salah satu yang kesaksian Anna, kata Milano adalah saat Anna dan Vanessa dijemput seorang bernama Dani di lobby hotel. Ketika itu, mereka akan menuju kamar, Anna mengaku berpapasan dengan seseorang yang diakuinya pernah dilihatnya beberapa kali di Polda Jatim.
"Ternyata waktu Anna (dan Vanessa) akan masuk, dibawa sama orang yang namanya dani, mau masuk lift dia papasan dengan orang yang selalu ada juga di Polda Jatim pada waktu pemeriksaan," kata Milano usai persidangan.
Milano menduga bahwa orang yang berpapasan dengan Anna tersebut, adalah salah satu penyidik Polda Jatim. Ia pun mempertanyakan kenapa penyidik sudah tiba lebih dulu ketimbang Vanessa. Hal itu menurutnya bisa mengindikasikan adanya rekayasa dalam penangkapan kliennya.
"Artinya kan sebenarnya penyidik ini sudah ada, dari atas turun ke bawah, ketemu sama Anna papasan di lift, pada waktu Anna akan masuk," ujar Milano.
Dugaan tersebut semakin diperkuat, lantaran Anna menuturkan, usai Dani mengantarkannya dan Vanessa di kamar yang berbeda, Dani langsung menuju tanpa meninggalkan akses kunci tersebut.
Ia mengatakan, akses kunci kamar yang sama itulah kemudian, bisa jadi digunakan oleh penyidik untuk melakukan penyergapan Vanessa. Hal itu kata dia berdasarkan kesaksian pegawai Hotel Vasa pada sidang sebelumnya, yang menyebutkan bahwa dalam SOP, yang memiliki akses kunci kamar adalah si penyewa kamar itu sendiri.
"Anna juga bilang bahwa masuknya itu langsung dengan menggunakan akses, dan dia diantar oleh di Dani itu, setelah masuk kamar dia langsung keluar, nah akses itu bawa, ada kemungkinan Danu itu siapa, bisa jadi akses yang digunakan ke kamar vanessa adalah akses yang digunakan pada waktu masuk penyidik," ujar dia.
Dani sendiri hingga kini tak diketahui keberadaannya, orang tersebut juga tak pernah diperiksa saat proses penyidikan di Polda Jatim. Hal ini, menurutnya, semakin memperpanjang daftar kejanggalan dalam perkara Vanessa.
Kejanggalan tersebut adalah teka-teki Rian Subroto, lelaki tajir, sang penyewa jasa Vanessa sekaligus Avriellia Shaqqila. Rian hingga kini juga tak diketahui keberadaannya.
Rian bahkan berulang kali tak memenuhi panggilan JPU untuk hadir dan memberikan kesaksiannya dalam perkara Vanessa, dan mucikari lainnya.
Lalu ada pula misteri sosok bernama Herlambang Hasea, yang pertama kali muncul dalam cetak bukti rekening koran salah satu terdakwa muncikari Tentri Novanta.
Belum lagi kejanggalan, tak disitanya bukti rekaman CCTV Hotel Vasa oleh penyidik Polda Jatim, yang kata Milano seakan sengaja dibiarkan selama berbulan-bulan, oleh penyidik.
Ditambah lagi orang bernama Joshua yang diketahui sebagai penyewa kamar yang digunakan Vanessa. Joshua kata Milano juga tak pernah sekali pun diperiksa, padahal jika penyidik mau, identitas pria itu bisa didapatkan dengan mudah di daftar yang ada pada resepsionis hotel.
"Semua kejanggalan itu, mulai terungkap satu persatu dipersidangan. Saya berharap, tabir kasus ini segera terbuka," kata Milano, memungkasi. (frd)
Advertisement