Fakta Anak SD di Gresik Buta Setelah Dicolok Tusuk Bakso
SAH, bocah perempuan berusia 8 tahun mengalami buta permanen akibat salah satu matanya dicolok tusuk bakso. Pelaku adalah seorang kakak kelasnya, yang marah setelah SAH menolak menyerahkan uangnya.
Kronologi Peristiwa
Aksi itu terjadi pada 7 Agustus 2023, di SDN 236 Randupadangan di Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
SAH ditarik pelaku ke lorong antara ruang guru dan pagar sekolah, saat mengikuti lomba di sekolahnya. Di lorong tersebut, pelaku kemudian meminta agar SAH menyerahkan uangnya.
Namun permintaan pelaku ditolak korban. Pelaku lantas marah dan mencolok mata kanan korban menggunakan tusuk bakso.
Buta Permanen
Saat itu, korban yang ketakutan segera mengusap matanya menggunakan seragamnya. Namun setibanya di rumah, korban mengeluhkan mata kanannya yang tak bisa melihat.
Orangtuanya segera melarikan SAH ke RS Caha Giri, kemudian dirujuk ke RSMM Jawa Timur, dan dirujuk kembali ke RSUD Soetomo Surabaya.
Hasil pemeriksaan pun memprihatinkan. RSUD Dr Soetomo menyebut jika terjadi kerusakan pada mata kanan SAH yang menyebabkannya mengalami buta permanen.
Lapor ke Polisi
Samsul Arif, ayah korban segera melapor ke sekolah dan meminta akses rekaman CCTV. Namun permintaannya ditolak. Samsul pun geram karena ia ingin melihat pelaku yang menyebabkan anaknya buta sebelah.
Samsul pun melaporkan kasus ini ke Polres Gresik pada 28 Agustus lalu. Harapannya, polisi bisa mendapatkan akses kepada CCTV dan memberitahukan tentang siapa pelakunya. Sebab Samsul mengaku belum mengetahui siapa pelakunya.
Mediasi Dinas Pendidikan
Selain lapor ke kepolisian, pihak sekolah dan Samsul telah menjalani mediasi yang difasilitasi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik.
Mediasi dihadiri oleh Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Gresik, Chamdan Faruq, Kepala UPT SD Negeri 236 Gresik Umy Latifah, dan Samsul Arif orang tua korban, pada Sabtu 16 September 2023.
Hasilnya, Dindik Gresik menyerahkan kasus tersebut kepada kepolisian, termasuk permintaan Samsul Arif untuk melihat CCTV.
"Kami dari Dinas Pendidikan, sifatnya ini sudah coba memediasi. Selanjutnya kami menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada polisi untuk ditangani, supaya menjadi klir, jelas, terang, apa sesungguhnya yang terjadi," kata Fariq dilansir dari Kompas.
Sedangkan Kepala Sekolah Kepala UPT SD Negeri 236 Gresik Umy Latifah enggan merespons permintaan wawancara dari wartawan di Gresik.
Samsul sendiri mengaku belum juga mendapatkan CCTV yang diinginkannya. "Saya sudah coba minta rekaman CCTV, tapi nggak boleh. Memang ada yang diberikan, namun rekaman CCTV yang sebelum kejadian, pada tanggal 6-nya (6 Agustus 2023)," katanya.
Sementara, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Herawan Eka Kusuma menyebut jika Umy Latifah telah mendapatkan sanksi dari Dinas Pendidikan. "Sudah kita berikan sanksi. Kepala sekolahnya kita berikan sanksi berupa pembinaan," katanya dilansir dari Merdeka.
Polisi Kantongi CCTV
Sementara, Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Gresik Ipda Hepi Riza menyebut pihaknya telah mengantongi rekaman CCTV di sekolah.
Terdapat lima rekaman dari 5 CCTV yang ada di SDN 236 Randupadangan, Menganti itu.
Namun ia belum memastikan, adanya rekaman saat kejadian. Menurutnya, pihaknya masih mempelajari rekaman yang ada. Bila nantinya rekaman saat kejadian tidak ditemukan, ia akan meminta Labfor Polda terkait penyebab hilangnya rekaman tersebut.
Upaya lain, ia akan meminta korban melakukan reka ulang kejadian awal, untuk membantu proses pembuktian yang dilakukan penyidik.
Sering Dipalak
SAH sendiri kini mengalami kesulitan dalam melihat. Ia butuh waktu yang cukup lama untuk membaca. Dilansir dari Detik, SAH mengaku telah dipalak pelaku sejak duduk di kelas 1 SD.
Uang sakunya sebesar Rp10 ribu selalu diminta oleh pelaku. Sehingga korban mengaku tak pernah beli jajan. SAH mengaku terkadang guru kelasnya bernama Yanti, memberinya kue.
Advertisement