Fakta 7 Hari Perang Israel - Palestina dan Serangan Hamas
Perang Israel dan Palestina dipicu serangan mendadak kelompok bersenjata Palestina, Hamas pada, Sabtu 7 Oktober 2023. Perang antara keduanya berlangsung hingga Jumat, 13 Oktober 2023 hari ini, dan belum ada tanda berakhir.
Serangan Hamas
Hujan roket ditembakkan Hamas ke arah Israel, pada Sabtu 7 Oktober 2023 sebagai serangan kejutan. Dalam rekaman suara yang tersebar, Pimpinan Hamas Mohammad Deif menyebut hujan roket berasal dari pihaknya.
Sejumlah informasi di Gaza menyebut, serangan Hamas sebagai balasan atas razia dan serangan tentara Israel kepada warga Palestina di Masjidil Aqsa, dikutip dari Reuters.
Senada, Perwakilan Hamas, Osama Hamdan menyebut serangan Hamas dilancarkan untuk membalas kekerasan tentara Israel pada warga Palestina di Masjidil Aqsa. Dikutip dari Al Jazeera, serangan menurutnya tidak menyasar warga sipil Israel. Tetapi menyebut warga Israel yang merampas secara paksa rumah-rumah warga Palestina sebagai bukan warga sipil biasa. Hamas menyebut mereka adalah bagian dari tentara Israel. Kini seribuan korban dari Israel juga jatuh dalam perang Israel - Palestina.
Di Gaza dan juga Tepi Barat, konflik semakin sering terjadi sejak Israel membangun tembok penghalang di sekitar kota suci Masjid Al- Aqsa di dekat Yerusalem. Israel menyebut pembatas dibangun sebagai bentuk menjaga aturan sehingga kawasan bisa dikunjungi umat dari tiga agama, sedangkan warga Palestina semakin banyak ditekan selama beribadah Ramadan.
Hujan Roket di Gaza
Semenjak serangan Hamas, Israel tak berhenti menghujani Gaza dengan roketnya. Wilayah penduduk seluas 365 kilometer persegi. Panjang wilayah sekitar 45 kilometer, namun dihuni 2,3 juta penduduk Palestina.
Fakta itu menyebabkan Gaza jadi salah satu wilayah terpadat penduduknya dengan populasi 5.500 orang per kilometer persegi. Kondisi yang berbeda dengan kepadatan wilayah di Israel, di mana hanya dihuni 400 orang per kilometer per segi dilansir dari Al Jazeera.
60 persen penduduk Gaza saat ini adalah pengungsi dari wilayah Israel. Mereka terusir setelah Israel menyatakan kemerdekaannya sejak 1948. Di dalam Gaza selain Muslim, juga dihuni sebagian kecil umat Kristen.
Wilayah Gaza dikepung tembok Israel serta Laut Mediterania, dan Mesir di Selatan. Per Minggu, Israel mengumumkan pembatasan total untuk makanan, air, hingga listrik serta bantuan kemanusiaan. Jalur dari Mesir pun dibombardir Israel untuk mencegah arus keluar dan masuk dari Gaza.
Gaza adalah salah satu dari dua wilayah Palestina, Tepi Barat. Serangan yang dilakukan Israel setidaknya telah menewaskan Seribuan penduduk dan anak-anak di Gaza.
Profil Hamas
Hamas sering disebut sebagai kelompok bersenjata. Negara Barat menyebut Hamas sebagai teroris layaknya ISIS.
Hamas sendiri memenangi pemilu di Palestina di tahun 2006 mengalahkan Partai Fatah, setelah pimpinan Al Fatah Yasser Arafat Meninggal. Namun, sesuai dengan perjanjian Oslo, Al Fatah diakui sebagai pemerintah Palestina dan berhak mengelola Tepi Barat. Meski mereka kalah dalam pemilu, Al Fatah tak mau melepaskan Tepi Barat.
Hamas pun menguasai Gaza. Berbeda dengan Fatah, Hamas tidak mengakui kedaulatan Israel. Mereka hanya mau mengakui batas negara sesuai tahun 1967. Sejak itu, Israel memblokade Gaza dan menganggap Hamas adalah teroris. Perang kerap terjadi antara Israel dan Hamas. Warga Gaza juga memiliki gerak yang terbatas, dikepung blokade Israel, dan juga pembatasan ketat di Mesir.
Al Jazeera menyebut ada lima kali serangan yang diinisiasi Israel sejak tahun 2008, hingga serangan balasan terakhir saat ini.
Hamas sendiri adalah singkatan dari Gerakan Perlawanan Islam. Berdiri di tahun 1987 dari Gerakan Muslim di Mesir. Hamas punya pasukan bersenjata, Al Qassam dengan tujuan membebaskan Palestina.
Amerika Serikat, Uni Eropa dan Kanada tidak mengakui Hamas. Mereka menyebutnya sebagai kelompok teroris berafiliasi dengan ISIS di Iran dan Suriah, serta Hizbullah di Lebanon.
Catatan redaksi, berita ini mengalami koreksi pada Minggu 15 Oktober 2023, pukul 11.14 WIB. Redaksi memohon maaf.
Advertisement