Fakta 6 Warga Papua Meninggal akibat Kemarau Panjang
Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah mengalami kemarau dan cuaca dingin ekstrem yang menyebabkan gagal panen. Enam warga sekitar meninggal akibat kesulitan mendapatkan bahan pangan sejak 3 Juni 2023 lalu.
6 Warga Papua Meninggal
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebut, kemarau berdampak pada kekeringan dan kesulitan mengakses air bersih.
Akibatnya, enam warga meninggal, terdiri dari lima orang dewasa dan satu bayi yang lahir prematur, dikutip dari Antara.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Puncak per Minggu, 30 Juli 2023, bencana kekeringan ini telah berdampak pada kurang lebih 7.500 jiwa.
Petugas telah melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap korban meninggal.
Bantuan Terkendala Cuaca
Selain itu, Pemkab Puncak juga mendistribusikan bantuan logistik dan peralatan yang meliputi makanan siap saji 4.000 paket, makanan anak 4.000 paket, serta lauk pauk siap saji 2.000 paket.
Kemudian, ada tenda gulung 500 lembar, sarden 25 dus, kornet 32 dus, sosis 83 dus, abon sapi 15 dus, biskuit 18 dus, pakaian seragam sekolah anak 3.000 setel, pakaian dewasa 4.000 setel, celana dewasa 4.000 lembar, dan selimut 4.000 lembar.
Namun distribusi bantuan tak semudah pengadaan barangnya. Sekda Kabupaten Puncak Darwin Tobing menyebut kencala cuaca mempersulit distribusi bantuan.
Cuaca ekstrem di Distrik Agandugume, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah menyebabkan pengiriman tak maksimal.
Pengiriman Senin, 1 Agustus 2023, hanya bisa satu kali penerbangan Timika-Agandugume dengan membawa sekitar 800 kg barang bantuan menggunakan pesawat milik PT Reven Global Air Transport dengan kode penerbangan PK-RVC.
Sedangkan pada Rabu, 2 Agustus 2023, tidak ada pengiriman sama sekali akibat cuaca.
"Cuaca menghambat upaya pengiriman berbagai bantuan untuk warga di Distrik Agandugume dan Lambewi yang merupakan distrik pecahan dari Agandugume," kata Darwin Tobin dilansir dari Antara, pada Rabu 2 Agustus 2023 malam.
Distribusi bantuan diharapkan bisa maksimal Kamis, 3 Agustus 2023 hari ini.