Fakta 1,2 Juta Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia
Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Sinovac telah tiba di Indonesia. Sesuai prioritas, vaksin akan diberikan pada sejumlah pihak yang berada di garda depan upaya melawan pandemi Covid-19, salah satunya tenaga kesehatan. Namun, jumlah itu hanya bisa digunakan untuk memvaksin separuh dari total nakes di Indonesia.
Berikut sejumlah fakta tentang vaksinasi Covid-19
32 Juta orang dapat Vaksin Gratis
Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia merencanakan untuk memvaksin sebanyak 32 juta orang Indonesia. Dengan masing-masing orang mendapat dua kali suntik, maka dibutuhkan sedikitnya 73 juta dosis. Jumlah ini hanya untuk vaksin program, yaitu yang diberikan gratis oleh pemerintah.
1,2 Juta Nakes
Di antaranya adalah tenaga kesehatan sebanyak 1.251.173 orang, pelayan publik sebanyak 4.422.331 orang, peserta BPJS PBI sebanyak 26.484.172 orang. Maka, jumlah yang ada saat ini, hanya cukup untuk memvaksin separuh dari tenaga kesehatan yang ada.
Vaksinasi Mandiri 75 Juta Orang
Selain itu, ada pula program vaksinasi mandiri yang kelompok penerimanya adalah masyarakat dan pelaku ekonomi. Jumlah orang yang nantinya akan disuntik vaksin berada di angka 75 juta orang. Tepatnya sebanyak 75.048.269 orang. Vaksinasi mandiri dilakukan individu dengan membayar vaksin tersebut.
Sehingga total terdapat sekita 107 orang Indonesia yang diproyeksikan bisa mendapatkan vaksin Covid-19. Total dosis yang dibutuhkan mencapai 246.575.051 dosis.
Vaksin Butuh Izin BPOM
Selain itu, vaksin yang sudah datang, belum bisa segera digunakan. Sebab, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru bisa memberikan izin edar berdasarkan hasil uji klinis fase 3, dilansir dari Kawal Covid-19. Sementara, saat ini, Sinovac belum tuntas menyelesaikan uji klinis fase tiga.
Vaksin Tak Mengakhiri Pandemi
Jika vaksin buatan Sinoovac asal China ini sudah mendapat izin edar, bukan berarti pandemi akan berhenti. Menerapkan tracing, treatment, dan treking atau 3T serta tetap displin menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan (3M), adalah hal yang tetap harus dilakukan untuk dapat mengendalikan pandemi. Vaksin adalah komponen yang penting mengakhiri pandemi, tetapi bergantung kepada vaksin saja, tak akan cukup.