Faisal Basri: Unicorn akan Mati Jika Sektor Riil Dilupakan
Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri mengatakan, ada yang kurang paham dan terlupakan soal unicorn. Unicorn merupakan perusahaan rintisan atau startup sektor teknologi yang valuasi atau nilai perusahaannya sudah melebihi US$ 1 miliar.
Menurut Faisal, sebagai perusahaan teknologi, mereka tak akan bisa bergerak tanpa ada pelaku usaha lain di sektor rill, dan ini yang dilupakan pemerintah.
"Kita bicara unicorn tapi sektor produksi tak dibereskan. Kalau sektor produksi tidak dibereskan, maka barang impor semua yang akan masuk," kata Faisal di Jakarta, Minggu 3 Februari 2019.
Bukti pemerintah lupa menaruh perhatian serius pada sektor riil, kata Faisal, melambatnya pertumbuhan penjualan industri makanan dan minuman dalam negeri.
"Makan-minuman yang biasa tumbuh 9-10%, tahun lalu (2018) hanya tumbuh 7%. Kita bicara unicorn tapi sektor produksi tak dibereskan," ujar Faisal Basri.
Pemicunya, lajut Faisal Basri, banjirnya produk impor yang sebenarnya masih produk dalam negeri juga. "Sulitnya membangun industri manufaktur di dalam negeri membuat pelaku usaha industri manufaktur RI akhirnya memilih membangun pusat produksinya di luar negeri baru menjualnya ke Indonesia.
Luwak white coffee punya orang semarang pabriknya di korea. Ting ting punya Pak Sudhamek (pemilik Garuda Food), pabriknya di Guangzhou. Kenapa? Karena makin susah orang Indonesia bikin pabrik manufaktur," beber Faisal Basri.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) sebelumnya meminta agar pelaku usah tak melupakan bisnis di sektor riil. "Apapun isu ekonomi RI, tetap ekonomi riil menjadi dasar semua ekonomi," kata JK dalam diskusi panel Seminar Economic Outlook 2019 di Westin Hotel, belum lama ini.
Tanpa industri sektor riil, kata JK, industri di sektor digital juga bisa mati. Misalnya saja ada perusahaan teknologi atau digital yang menyediakan jasa antar makanan.
"Kalau orang nggak beli makan, Go-Jek gimana jalan? Jangan lupa tanpa investasi fisik, tanpa ekonomi riil, ini (industri digital) juga akan mati," tutur JK.
Istilah unicorn ini mencuat setelah Presdien Joko Widodo (Jokowi) menyinggungnya dalam debat capres putaran kedua 17 Februari 2019. (asm)