Fahri Minta Prabowo Buka-bukaan Soal Tim Mawar dan Penculikan
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah angkat bicara terkait maraknya pemberitaan soal dugaan keterlibatan mantan pentolan Tim Mawar dalam kerusuhan 21-22 Mei 2019 di Tanah Abang, Jakarta.
Melalui akun Twitter @Fahrihamzah, ia meminta agar Prabowo Subianto berani buka-bukaan.
Fahri mengatakan, sudah waktunya Prabowo bicara terkait tuduhan sebagai dalang penculikan oleh Tim Mawar dalam kerusuhan 13-15 Mei 1998 lalu.
“Kalau saya jadi pak @prabowo, ini waktunya bicara. Sudah cukup 21 tahun diam soal2 yang dituduhkan kepadanya. Undang media, buka semua kejadian di masa lalu. Agar publik mendapat pencerahan dari prinsip liput kedua sisi (cover both side). Ini PR pak prabowo,” kata Fahri, Selasa 11 Juni 2019.
Kalau saya jadi pak @prabowo maka saya akan ceritakan semua yang terjadi. Termasuk menyebut nama2 yang ada dan harus dijelaskan. Biarlah publik yang menilai. Tidak Peduli ada pengadilan baru. Karena yang penting adalah bicara satu sisi yang belum pernah dikatakan. Itu saja.
— #AyoMoveOn2024 (@Fahrihamzah) June 11, 2019
Menurut Fahri, kisah Tim Mawar kembali diangkat menjelang sidang sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Sebab kisah #TimMawar yang kembali diangkat oleh media menjelang sidang MK itu membuat publik tidak dapat membaca semua sisi dari @prabowo, padahal beliau figur yang penting dan menentukan perjalanan bangsa ke depan. Sebaiknya dibuka sekarang. Undang seluruh media dalam dan luar,” tambahnya.
Fahri juga menyarankan kepada orang-orang dekat Prabowo yang pernah menjadi korban penculikan oleh Tim Mawar untuk berkomentar, seperti Andi Arief, Pius, dan Desmon.
“Tapi, publik perlu mendengar langsung dari prabowo yang mendapat fitnah paling banyak. Menurut saya ini waktunya,” katanya.
Dikatakan Fahri, jika terlalu banyak misteri yang tersimpan dari masa lalu, beban bangsa ini akan semakin banyak.
“Maka adalah tugas mulia pak @prabowo untuk mengurangi beban bagi generasi yang akan datang. Biar sejarah kita lebih bersih. Biar sejarah TNI lebih terang. Ini semua demi bangsa,” imbuh Fahri.
“Saya mendengar, berkali buku pak @prabowo mau diterbitkan tetapi tidak jadi. Beliau menganggap “dia telan semua salah lembaga”. Menurut saya itu tidak fair. Bukan saja untuk pak prabowo tapi bagi sejarah bangsa kita. Bagi generasi mendatang. Kita sudah makin dewasa kok sekarang,” kata Fahri.
Fahri meminta Prabowo menceritakan semua yang terjadi di masa lalu, termasuk menyebut nama oknum yang terlibat penculikan.
“Kalau saya jadi pak @prabowo maka saya akan ceritakan semua yang terjadi. Termasuk menyebut nama2 yang ada dan harus dijelaskan,” katanya.
“Biarlah publik yang menilai. Tidak Peduli ada pengadilan baru. Karena yang penting adalah bicara satu sisi yang belum pernah dikatakan. Itu saja,” pungkas Fahri.
Advertisement