Fadli Zon: Karir Ahok Belum Berakhir
Jakarta: Vonis dua tahun penjara bukanlah akhir bagi karier politik Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), hal itu dikatakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
"Ini nanti tergantung yang bersangkutan. Namanya politik, ada di atas, ada di bawah, dan wajar. Saya kira kalau saudara Ahok mengambil jalan yang lebih bijaksana dengan menerima ini dan legowo mungkin dia masih punya peluang untuk berkarier di bidang politik," kata Fadli di DPR, Jumat (12/5).
Fadli yang pernah satu partai dengan Ahok berusaha melihat Ahok secara fair.
"Satu sisi, saya lihat, orang itu nggak selalu baik, nggak selalu buruk. Dan saya kenal dengan saudara Ahok, kenal cukup lama," kata dia.
Ahok, katanya, beberapakali pindah partai. Setelah Golkar, dia pindah ke Gerindra yang mengantarkannya menjadi wakil gubernur Jakarta. Setelah itu, Ahok keluar lagi. Tanpa partai, Ahok kemudian maju ke pilkada Jakarta periode 2017-2022 sebagai calon gubernur petahana. Belakangan dia menerima dukungan partai, di antaranya PDI Perjuangan.
Fadli tidak mau berspekulasi mengenai apakah nanti Ahok akan masuk partai lagi atau tidak untuk melanjutkan karir politik.
"Ya orang kan punya pilihan. Saya sebagai salah satu yang ikut mendukung Ahok di (pilkada Jakarta) 2012 tentu kecewa ketika dia keluar (dari Gerindra) dan saya kira biasa-biasa saja punya posisi yang berseberangan, beda pendapat. Tapi di sisi lain, ya saya kira dia punya hal-hal yang sangat positif," tuturnya.
Ketika ditanya peluang Ahok ikut pemilu serentak tahun 2019? Fadli menduga itu sulit.
"Menurut saya sulit untuk keadaan sekarang. Tapi itu kan tergantung rakyat," kata wakil ketua DPR.
Ahok dinyatkaan bersalam dalam kasus penistaan agama pada Selasa (9/5) Setelah itu dia langsung ditahan. Sekarang, tim pengacara serta publik tengah mengajukan jaminan penangguhan penahanan. (kik)