Facebook@Jokowi: Mau Banyak Wisman ya Bangun Citra Positif
Presiden Joko Widodo kembali memperlihatkan dukungannya terhadap sektor pariwisata. Dalam Konvensi Nasional Humas 4.0 di Istana Negara, Jakarta, Presiden menegaskan jika Indonesia membidik banyak wisatawan mancanegara. Untuk itu citra positif harus dibentuk.
Di hadapan 300 praktisi humas dari beragam latar belakang, Jokowi memgatakan peran aktif humas dan media dibutuhkan untuk membangun citra positid. Humas diminta aktif membangun kepercayaan dengan membangun citra positif Indonesia secara keseluruhan. Harapannya, pariwisata dan arus masuk investasi semakin berkibar.
“Peran humas, mensosialisasikan pesan khusus. Agar terbangun trust dan reputasi lembaga,” ungkap Jokowi.
Melalui akun media sosialnya, Jokowi kembali menegaskan perlunya penguatan citra positif dan prestasi lembaga kepada publik. Bila kepercayaan publik kuat terbangun, arus kunjungan wisman dan investasi menuju Indonesia makin besar. Berbagai formulasi terbaik pun diberikan Jokowi, mulai pengembangan fisik infrastruktur hingga regulasinya.
“Kita ingin mendatangkan wisatawan yang banyak dari mancanegara. Untuk itu, kita perbaiki fasilitas infrastruktur, landas pacu bandara diperpanjang, terminal diperbaiki, jalur transportasi diperbaiki, hotel, dan lain-lainnya kita siapkan,” tulis Jokowi melalui akun Facebook @Jokowi.
Investasi besar Jokowi di sektor pariwisata pun berbuah manis. Saat ini, arus masuk kunjungan wisman berada track kompetitif. Dari rentang Januari hingga September 2018, jumlah wisman mencapai 11,93 Juta orang. Jumlah ini surplus 11,81% dari rentang yang sama di tahun lalu. Sepanjang Januari hingga September 2017, arus masuk wisman hanya 10,67 orang saja.
Masuk melalui 3 pintu utama, optimalisasi kunjungan wisman 2018 itu didominasi jalur udara. Jumlah kunjungannya mencapai 7,67 Juta wisman atau mengisi slot hingga 64,34%. Bandara Ngurah Rai, Bali, ini masih tercatat sebagai donatur terbesar dengan 4,61 Juta wisman atau naik 1,32% dari tahun 2017. Untuk poros laut menyumbang 1,91 Juta wisman, lalu jalur darat berada di angka 173.999 wisman.
Meski demikian, Indonesia juga masih memiliki pintu lainnya, seperti jalur darat dan laut. Jumlah arus masuk wismannya mencapai 2,12 Juta orang. Jumlah ini naik 50,13% Juta wisman dari tahun 2017. Pada rentang Januari-September, pintu lain ini hanya dikunjungi 1,45 Juta wisman. Optimalisasi sudah terlihat sejak Januari 2018 dengan arus masuk 272.072 wisman atau naik 79,27% dari bulan sama di tahun sebelumnya.
Merespons berbagai perkembangan, Jokowi lalu menambahkan catatannya.
“Kita ingin mendatangkan investasi yang banyak ke Indonesia. Pemerintah lalu berupaya penyederhanaan izin, deregulasi, dan debirokratisasi, demi kemudahan berusaha,” jelasnya.
Terkait investasi, prestasi besar diraih Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Destinasi Super Prioritas ini pun mampu menghimpun total investasi senilai Rp17 Triliun. Arus masuk uang ini berasal dari 8 investor. Rinciannya yaitu, investasi senilai USD1 Miliar atau sekitar Rp14,6 Triliun disuntikan Vinci Construction and Grand Projets (VCGP).
VCGP diantaranya akan membangun lintasan balap MotoGP. Sirkuit ini akan memiliki panjang lintasan 4,2 kilometer. Kawasan ini memiliki luasan total 160 hektare dengan 130 hektare untuk sirkuit. Sisa lahan berupa 20 hektare digunakan untuk hotel, rumah sakit, dan infrastruktur pendukung lainnya. Dan melalui @Jokowi, presiden pun kembali mengingatkan.
“Cukup? Ternyata tidak. Kita membutuhkan peran hubungan masyarakat (humas) dan media untuk mendatangkan para wisatawan ke Indonesia, untuk membangun citra positif Indonesia. Jika tidak, wisatawan tak berbondong-bondong ke sini, investor juga enggan datang,” tegas Jokowi dalam media sosialnya lagi.
Menggenapi investasi Rp17 Triliun, sumber lain yang diraih Mandalika senilai Rp3,2 Triliun. Angka ini berasal dari 7 investor. Membangun kepercayaan, KEK Mandalika ini bahkan mendapatkan pinjaman dari Menteri Keuangan senilai USD248 Juta atau sekitar Rp3,6 Triliun. Syarat mendapatkan pembiayaan ini digunakan untuk pengembangan infrastruktur Mandalika sebelum tahun 2018 berakhir.
“Support besar memang selalu diberikan oleh Presiden Joko Widodo. Hasilnya bisa dilihat langsung dan dirasakan oleh masyarakat. Peningkatan aktivitas pariwisata ini tidak lepas dari bagusnya aksesibilitas dan amenitas di Indonesia. Faktor ini tentu semakin menguatkan atraksi yang sudah luar biasa. Semua hal positif ini tentu harus dirawat dengan citra positif,” tutup Menteri Pariwisata Arief Yahya. (*)