Facebook Tumbang, Mark Zuckerberg Melorot di Daftar Orang Terkaya
Aplikasi Facebook, Instagram, dan juga Whatsapp tumbang sejak Senin, 4 Oktober 2021. Dampaknya pemilik Facebook Mark Zuckerberg merugi USD7 miliar atau sekitar Rp 99 triliun, dan peringkatnya di daftar orang terkaya dunia pun melorot.
Facebook Tumbang
Diketahui, Facebook, Instagram, dan Whatsapp mengalami gangguan sejak Senin, 4 Oktober 2021. Situs Downdetector menyebut sejumlah platform dimiliki Facebook sudah down sejak pukul 22.31 WIB dan terjadi di sejumlah negara Eropa, Asia, Amerika Latin, dan Amerika Utara.
Gangguan yang berlangsung hampir enam jam membuat para pengguna tidak dapat mengkases layanan. Gangguan ini menjadi yang terlama sejak tahun 2008.
Mark Zuckerberg pun telah menyampaikan permintaan maaf atas gangguan yang dialami pengguna di platformnya. Ia juga menegaskan jika Facebook, Instagram, dan Whatsapp telah berfungsi kembali.
"Facebook, Instagram, Whatsapp, dan Messenger kembali online. Saya minta maaf atas gangguan hari ini. Saya tahu betapa Anda mengandalkan layanan kami untuk tetap berhubungan dengan orang yang Anda cintai," tulis Zuckerberg di laman resmi Facebook.
Facebook dan sejumlah platform lain diketahui mulai normal pada Selasa, 5 Oktober 2021, pagi.
Rugi Rp 99 Triliun
Tidak hanya pengguna yang terganggu, Mark Zuckerberg juga dilaporkan menanggung kerugian hingga r 7 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 99 triliun menurut Forbes. Hitungan ini berdasarkan perkiraan yang dibuat oleh perusahaan pengukuran iklan Standard Media Index. Facebook diperkirakan kehilangan sekitar US$545 ribu atau setara Rp7,7 miliar per jam selama gangguan itu terjadi. Selain itu, saham facebook pun anjlok sekitar 5 persen.
Saat nama Mark Zuckerberg dalam daftar orang terkaya di dunia, berada di posisi keenam dengan harta kekayaan sejumlah US$ 120,9 miliar, seperti dikutip dari Entrepreneur, dikutip dari cnnindonesia.com.
Menurut Bloomberg Billionaires Index, ia sempat menempati posisi kelima dalam daftar orang terkaya di dunia dengan harta senilai US$121,5 miliar atau turun US$366 juta. (Gtr/Cni)