Facebook Kena Skandal, Mark Zuckerberg Akan Tanggung Jawab
CEO serta pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, memberikan kesaksiannya di depan Kongres Amerika Serikat (AS) terkait skandal kebocoran data 87 juta pengguna kaitannya dengan kasus Cambridge Analytica.
Dalam Kongres itu, Mark Zuckerberg tampil dengan setelan jas dan dasi biru dan menjawab berbagai pertanyaan, yang kadang diajukan padanya. Penampilan Mark itupun disorot oleh semua media utama Amerika Serikat dan Internasional.
Di bursa, saham Facebook melejit lebih. Nilai perusahaan media sosial itu naik sekitar tiga miliar dolar AS.
Mark Zuckerberg pun membuka sesi dengar pendapat itu dengan meminta maaf terlebih dulu kepada anggota Kongres dan mengatakan, perusahaannya memang tidak berbuat cukup untuk mencegah penyalahgunaan data pengguna.
"Itu adalah kesalahan saya, dan saya minta maaf ... saya memulai Facebook, saya yang menjalankannya, dan saya bertanggung jawab atas apa yang terjadi di sana," ujarnya.
Menurut Zuckerberg, Facebook telah bekerjasama dalam penyelidikan kasus tuduhan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS 2016.
"Ada orang-orang di Rusia yang tugasnya adalah mencoba mengeksploitasi sistem kami dan sistem internet lainnya... Ini ibarat perlombaan senjata. Mereka akan terus menjadi lebih baik dan kami perlu berinvestasi untuk menjadi lebih baik lagi," ucapnya.
Facebook mengatakan pada Selasa, 10 April 2014, mereka telah mulai memberitahukan sebagian dari 70,6 juta pengguna di AS dan sekitar 2,7 juta pengguna di Uni Eropa yang akunnya dibajak.
Perusahaan media sosial terbesar dunia itu berjanji untuk meningkatkan perlindungan data pengguna. Facebook mengumumkan penerapan Data Abuse Bounty baru untuk "memberi penghargaan kepada orang-orang yang punya informasi tangan pertama dan bukti kasus di mana aplikasi platform Facebook mengumpulkan dan mentransfer data pribadi ke pihak lain untuk dijual, dicuri, atau digunakan untuk penipuan atau pengaruh politik."
Advertisement