Facebook Keluarkan Fitur Penangkal Hoak
Dewasa ini Facebook meluncurkan fitur cek fakta untuk memerangi berita palsu ayai hoax. Dalam pengecekan kebenaran ini, facebook menggandeng pihak ketiga, yakni organisasi media dan penguji fakta indepeden.
Dilansir dari halaman Neowin, fitur ini dapat segera diketahui oleh penggunanya setelah menyebar tautan di profil facebook miliknya.Tautan yang berisi klaim ada perbudakan warga Irlandia oleh Amerika Serikat itu ternyata bermasalah.
Jika akan membagi tautan di facebook, maka akan muncul tanda peringatan merah dibawah tautan yang akan dibagikan, dan disertai kalimat yang menyebut kebenaran informasi di tautan itu bermasalah. Pengguna yang mengklik tanda peringatan tadi juga memperoleh penjelasan mendetail dari organisasi penguji fakta yang memeriksa kebenaran dari tautan yang hendak dibagi tadi.
Adapun organisasi pemeriksa fakta yang digandeng oleh Facebook masih sebatas yang tergabung di jaringan pemeriksa fakta internasional yang dipimpin oleh Poynter. Dari jaringan tersebut, belum ada lembaga pemeriksa fakta asal Indonesia yang tergabung.
Sekalipun pengguna masih bersikeras membagi tautan bermasalah tadi, akan muncul tanda peringatan yang menyertainya. Alhasil pembaca lain di Facebook akan mengetahui bahwa akurasi informasi di tautan tadi bermasalah dan berharap tak ada yang tergoda membukanya.
Saat ini, Facebook memang menjadi jejaring sosial paling disorot untuk bertanggung jawab atas maraknya konten berita palsu dan hoaks. CEO Facebook Mark Zuckerberg sebelumnya sudah berjanji jauh-jauh hari untuk menciptakan alat pendeteksi konten sesat di platform miliknya.
Dengan adanya hal ini, pemerintah Indonesia pun sudah menjalin pembicaraan dengan Facebook. Pemerintah, diwakili oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, menuntut Facebook lebih aktif dalam meredam konten berita palsu dan hoaks di platform mereka. Semoga dengan munculnya konten seperti ini, diharap mampu mengurangi berita palsu yang beredar di masyarakat. (hrs)