Facebook dan Instagram Larang Iklan Masker dan Obat Corona
Facebook mengumumkan melarang iklan produk medis yang mempromosikan jika stok sedang terbatas, serta iklah palsu yang mengklaim sebagai obat corona. Halaman dan tema berkonsep virus corona juga akan diblok. Aturan ini juga diterapkan oleh Instagram. Sikap ini dilakukan untuk mencegah eksploitasi dari wabah virus corona untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
“Suplai terbatas, harga naik, dan kami melawan orang yang ingin mengeksploitasi kedaruratan publik,” cuit Adam Mosseri, Kepala Instagram.
Hal serupa juga dicuitkan oleh Direktur Produk Facebook, Rob Leathern. “Kami mengawasi Covid-19 secara dekat dan akan melakukan updet dalam kebijakan kami, jika kami melihat orang mengeksploitasi kedaruratan publik ini,” cuitnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya mengatakan jika tindakan memborong masker dan peralatan lain menyebabkan langkanya peralatan bagi pekerja kesehatan, dan menempatkan mereka sebagai kelompok yang rentan terinfeksi corona dan penyakit menular lainnya, dialihbahakasan dari The Verge.
Sebelumnya, satu kontraktor Facebook di kantor Seattle didiagnosa terjangkit virus corona. Facebook pun menutup kantornya hingga 9 Maret. Rekomendasi Facebook ini akan berdampak pada lebih dari 100 ribu orang di area Seattle. Facebook memiliki lebih dari 5 ribu karyawan di area itu.
Sementara Amazon dan Microsoft masing-masing memiliki lebih dari 50 ribu pegawai, diterjemahkan dari Reuters. Amazon dan Microsoft juga melakukan tindakan dengan mengeluarkan imbauan agar pekerjanya tidak ke kantor dan bekerja dari rumah.