Fabio Capello Anggap Kesalahan Ronaldo Tak Termaafkan
Mantan pelatih AC Milan dan Real Madrid, Fabio Capello, mengkritik bintang Juventus Cristiano Ronaldo setelah gol tendangan bebas Sergio Oliveira di perpanjangan waktu, tepatnya di menit 115. Capello menganggap Ronaldo membuat kesalahan fatal.
Kesalahan yang ‘tak termaafkan’ bagi Capello, lantaran Ronaldo membalikkan badan ketika pemain FC Porto itu melepaskan tembakan mendatar melewati tengah kakinya. Di mata Capello, seharusnya gol tersebut tak perlu terjadi jika Ronaldo menghadap ke arah bola.
“Itu adalah kesalahan yang tidak bisa dimaafkan,” seloroh Capello dalam perannya sebagai pakar sepak bola untuk Sky Sport Italia.
Selain melontarkan kecaman untuk Ronaldo, sang entrenador kawakan ini juga menyoroti Adrien Rabiot yang juga melompat ketika tendangan bebas dilakukan. Menurutnya, seharusnya pemain Prancis itu menutup celah di belakang Ronaldo dengan tetap pada posisinya semula.
Pada pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Juventus Stadium, Si Nyonya Tua sebetulnya sangat diuntungkan. Pasalnya, Porto bermain dengan 10 orang sejak menit 55 usai Mehdi Terami mendapat kartu kuning kedua usai melakukan pelanggaran terhadap Arthur Melo.
Namun, Juventus justru gagal memanfaatkan kesempatan itu. Meski menang 3-2, agregat 4-4, Juventus harus tersingkir dari Liga Champions lantaran mereka kalah produktivitas gol di kandang lawan.
“Di zaman saya, Anda memilih pemain yang pergi ke tembok dan mereka tidak bisa menjadi seseorang yang takut pada bola. Mereka takut pada bola dan melompat menjauh darinya, membalikkan punggung mereka. Itu tidak bisa dimaafkan. " ujar Capello.
Capello juga mengecam para pemain senior Juventus karena tidak muncul untuk wawancara pasca pertandingan, karena hanya Matthijs de Ligt, Federico Chiesa dan Juan Cuadrado yang muncul dalam sesi wawancara usai laga.
“Anda hanya melihat pemain termuda yang benar-benar turun tangan dan menunjukkan wajah mereka pada saat-saat sulit. Di tim ini, ada beberapa veteran yang muncul saat mereka menang untuk mengambil kredit, lalu tidak terlihat saat mereka kalah," sesal Capello.
Menurutnya, sikap itu tak ksatria. Mereka bersembunyi saat tim sedang dalam masa sulit seperti ini. Juventus pun untuk kesekian kalinya gagal melangkah lebih jauh.