Evaluasi UTBK Unesa Sesi Pertama, Ada Peserta Pakai Kaus
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melakukan evaluasi terkait pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) gelombang pertama. Agenda ini digelar pada Selasa, 17 Mei 2022, dan berakhir pada Senin, 23 Mei lalu.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan Satuan Admisi Unesa selama pelaksanaan UTBK terdapat beberapa peristiwa yang unik dari para peserta. Mulai dari salah tanggal ujian hingga hanya mengenakan kaus.
Ketua Satuan Admisi Unesa, Dr. Sukarmin mengatakan, pada sesi pertama UTBK ada satu peserta asal Bojonegoro datang terlambat dan akhirnya terpaksa tidak bisa mengikuti ujian.
Peserta yang menginap di salah satu penginapan di kawasan Gubeng tersebut beralasan badanya kurang sehat. Oleh karena itu akhirnya ia datang melebihi waktu yang telah ditentukan.
Peserta itu berangkat dari penginapannya di kawasan Gubeng sekitar pukul 06.30 WIB dan tiba di lokasi ujian sekitar pukul 07.28 WIB, sementara batas keterlambatan sampai pukul 07.15 WIB.
“Toleransi keterlambatan peserta yaitu 30 menit. Itu dihitung mulai 06.45 WIB hingga 07.15 WIB. Sesuai ketentuan, peserta yang terlambat lebih dari waktu toleransi tidak bisa mengikuti ujian,” kata Sukarmin.
Dari kasus tersebut, peserta pada sesi dan gelombang berikutnya harus hadir lebih awal di lokasi ujian. Pastikan lokasi ujiannya di kampus mana kemudian ketahui jarak tempuh dan tentukan transportasi ke lokasi.
“Meski tesnya di Unesa, tetapi lokasi ujiannya tidak berdekatan. Jarak kampus Ketintang dan Lidah Wetan itu cukup jauh. Begitu pun dengan lokasi ujian di kampus mitra,” jelasnya.
Kemudian, lanjut Sukarmin, ada peserta yang seharusnya mengikuti tes kelompok Sanintek pada sesi ke-9 (sesi pagi), Sabtu, 21 Mei 2022. Namun, dia malah datang mengikuti tes pada Minggu, 22 Mei 2022.
Selain itu, panitia UTBK Unesa sesi akhir di Gedung Fakultas Teknik juga sempat dikejutkan dengan kehadiran peserta yang tidak mengenakan sepatu alias hanya memakai sandal.
“Panitia bertanya sepatunya di mana? Peserta beralasan tidak tahu kalau tesnya pakai sepatu. Panitia bertanya lagi, apa tidak membaca peraturan sebelumnya? Peserta menjawab lupa dan tidak sempat,” ucapnya.
Tak hanya itu, ada juga peserta yang datang mengenakan sepatu tetapi berkaos oblong saat mendatangi Kampus Unesa. Ia beralasan tidak mengetahui jika UTBK ada peraturan tentang pakaian yang dikenakan.
Namun, dua peserta yang datang dengan mengenakan kaos dan sandal tersebut tetap bisa mengikuti UTBK setelah mencari atau meminjam sepatu dan baju hem kepada peserta lainnya.
“Kalau mengikuti tes itu perhatikan baik-baik syarat dan ketentuannya. Apalagi ini tes nasional yang diadakan pusat, gak bisa sembarangan datang gak pakai sepatu dan kaosan,” kata dosen FMIPA itu.
Sukarmin pun mengingatkan kepada peserta sesi selanjutnya untuk memperhatikan baik-baik syarat dan ketentuan ujian. Mengingat banyak peserta yang kurang memperhatikan hal tersebut.
“Sekali lagi perhatikan baik-baik ketentuannya. Jangan lupa belajar yang giat. Semoga ikhtiar dan doa peserta sesuai harapan dan bisa diterima di kampus tujuan,” tutupnya.
Advertisement