Evaluasi Sekolah PTM di Surabaya, Kadispendik: Nihil Pelanggaran
Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya mengklaim, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sudah berlangsung seminggu kemarin, di sejumlah sekolah sudah berjalan sesuai rencana.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dispendik Kota Surabaya, Supomo. Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan evaluasi terkait PTM terbatas yang sudah dimulai sejak Senin, 6 September 2021, lalu.
Evaluasi tersebut, kata Supomo, melibatkan berbagai pihak seperti, Epidemiolog, Windhu Purnomo, hingga Pembina Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat (Persakmi) Jatim, Estiningtyas Nugraheni.
“Seminggu kemarin kami sudah evaluasi dengan Bu Esti Ketua Persakmi, dan Dokter Windu, serta kepala sekolah yang sudah melakukan PTM,” kata Supomo, kepada media, Selasa, 14 September 2021.
Supomo mengungkapkan, hasil dari evaluasi tersebut menyatakan bahwa selama PTM berlangsung, sesuai dengan rencana. Bahkan, dia menyebut, tidak ada satu pun pelanggaran yang terjadi. “Alhamdullilah PTM satu minggu kemarin berjalan sesuai dengan rencana. Tidak ada pelanggaran,” jelasnya.
Hingga saat ini, aturan siswa yang hadir di dalam kelas masih tetap sama, yakni 25 persen dari batas maksimal. Menurut dia, diperlukan kehati-hatian dalam menambah jumlah tersebut.
“Kami masuk tetap 25 persen, jadi kami akan penjajakan lebih mendalam lagi. Kami sangat berhati-hati dalam rangka menentukan penambahan secara bertahap ini,” ucapnya.
Sebelumnya, Walikota Surabaya,Eri Cahyadi menyebut, PTM di Surabaya rencananya akan dilaksanakan pada September mendatang. "Insyaallah awal September. Mungkin mulai minggu depan, ini sedang kami rapatkan dan persiapkan," tuturnya.
Untuk persyaratan pembukaan PTM Sekolah, seluruh perangkat sekolah, baik pengajar maupun petugas harus sudah divaksinasi. Selain itu, sekolah yang melakukan PTM adalah sekolah yang memenuhi assesment.
"Sekolah yang dibuka tentunya sekolah yang sudah assesment. Tidak semua sekolah bisa melakukan PTM, harus yang sudah memenuhi assement," tegas Eri Cahyadi.
PTM di Surabaya akan digelar dengan kapasitas 25 persen. Jika dalam evaluasi tidak terjadi sebaran kasus baru, maka kapasitas bisa ditingkatkan. "Awal 25 persen dulu nanti sambil jalan baru 50 persen," imbuhnya.