Identifikasi Jenazah KRI Nanggala, DVI Polri Diterjunkan ke Bali
Upaya evakuasi dan identifikasi kru kapal selam KRI Nanggala berlanjut dengan pengiriman tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri Kramat Jati ke daerah perairan Bali Utara. Selain itu, tim dari Polri bersama TNI juga telah mengumpulkan data keluarga kru KRI Nanggala, untuk mempercepat proses pemeriksaan DNA, jika jenazah telah ditemukan.
Pengiriman tim DVI ini dibenarkan oleh Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Brigjen Polisi Asep Hendra. "Tim DVI dan DNA RS Polri Raden Said Sukanto dan Tim DVI dan DNA Pusdokkes Polri akan dikirim ke sana (Bali Utara) untuk membantu operasi tenggelamnya KRI Nanggala 402," kata Asep Hendra, dilansir dari kabar24.bisnis.com, Selasa 17 April 2021.
Menurutnya, tim DVI dan DNA Polri itu bakal bekerja untuk mencocokkan DNA keluarga jenazah korban KRI Nanggala-402 dengan jenazah kru Kapal Selam yang ditemukan. "Kami siap membantu penuh operasi ini," katanya.
Sementara, salah seorang anggota DVI dari Polda Jateng, Kombes Sumy Hastri Purwanti, mengaku ikut ditugaskan dalam tim yang akan mengenali kru KRI Nanggala.
Kepada detik.com, polwan ahli forensik pertama di Asia itu mengaku belum mengetahui pasti kondisi dari awak kapal selam tersebut. Namun ia membawa sejumlah peralatan autopsi untuk pengambilan sampel.
Menurutnya, jenazah akan cepat busuk bila berada di dalam air laut, meski kemungkinan utuh masih ada jika jenazah berada di dalam kapal. "Di air laut pembusukan cepat sekali dan berubah bentuk jika masih utuh. Jika berupa bodypart nanti arahnya DNA," imbuhnya.
Seperti diketahui, TNI menyatakan jika 53 kru kapal selam KRI Nanggala gugur di dasar laut Bali, di kedalaman lebih dari 800 meter persegi. Hasil tangkapan video dari kapal tanpa awak milik MV Swift, Singapura, memberikan petunjuk jika kapal selam berusia 44 tahun itu karam di dasar laut, dan terbelah menjadi tiga bagian. (Kbr/Dtk)