Espargaro Keluhkan Berat dan Tinggi Badan Pengaruhi Performa
Kompleksitas persiapan tim balap MotoGP tidak hanya seputar mesin, sasis, aerodinamika, dan elektronik motor saja. Tetapi skill pembalap juga harus diasah terus.
Selain skill, pembalap juga harus fit secara berat dan tinggi badan. Ternyata itu sangat berpengaruh besar terhadap performa. Anggap saja motor yang sama, dengan horsepower yang sama. Tetapi pembalapnya beda “size” satu tinggi besar, satu lagi kecil mungil. Jelas akan lebih diuntungkan pembalap yang kecil itu.
Nah, mempertemukan kompromi antara tinggi badan dan bobot ini yang jadi problem Aleix Espargaro. Pembalap tim Aprilia Racing ini sedang diambang batas maksimal.
Dia bertinggi badan 180 meter dan berbobot 65 kg. Bila Aleix Espargaro latihan gym yang membuat ototnya berkembang, maka akan naik 3-4 kg. itu akan mempengaruhi performa saat balapan. “Mudah kehilangan akselerasi,” keluh pengendara Aprilia RS-GP ini.
“Jika pembalap memiliki tenaga yang cukup untuk menangani motor dengan berat 60 kg lalu mengapa Anda harus menimbang 70?," imbuhnya.
Untuk pembalap di bawah 175cm itu mudah. Mereka bisa pergi ke gym dan memiliki lebih banyak kekuatan. Tapi untuk pembalap lebih dari 180 cm sangat sulit untuk menemukan keseimbangan ini,” jelas Aleix Espargaro.
Untuk memiliki kekuatan dan tetap ramping itu tidak mudah, tetapi ini adalah tugas pembalap. "Ketika saya mendorong para insinyur untuk memiliki lebih banyak tenaga kuda, saya tahu itu juga tidak mudah bagi mereka. Saya mencoba yang terbaik, mereka mencoba yang terbaik," jelasnya.
Aleix Espargaro tidak sendirian. Masih ada Luca Marini (184 cm/69 kg) dan Maverick Vinales (175 cm/68 kg) yang bersamanya di grid MotoGP 2022 ini.
Advertisement