Es Mie Telor: Segar, Sehat, Kenyang
Surabaya - Bermula dari gurauan rekan kerja di jam istirahat, membuat Ronald Maulana terinspirasi membuat Es Mie Telor. Inovasi minumannya ini selain menyegarkan, juga diklaim mengenyangkan dan menyehatkan.
Ronald Maulana yang merupakan owner es mie telor, dulunya merupakan karyawan di salah satu bank milik swasta. Ide membuat es mie telor yang didapat dari gurauan temannya ini dimulai pada tahun 2010, kemudian usahanya mengalami perkembangan secara bertahap melalui bisnis frencais.
Es mie telor adalah minuman dengan rasa manis yang disajikan dingin dan dalamnya berisi jelly berbentuk telor ceplok, telor puyuh, dan mie. Jelly dalam minuman ini terbuat dari konyaku atau ekstrak umbi-umbian yang diimpor dari Jepang, sehingga dijamin sehat karena rendah kolesterol.
“Jelly kan umumnya terbuat dari bahan rumput laut ya. Tetapi di sini beda, jellynya kita bikin sendiri dari bahan dasar konyaku, jadi lebih rendah bahkan nol kolesterol. Selain itu juga lebih kenyal dari jelly yang dibuat dengan bahan rumput laut,” tutur Ali Hasan, selaku Manager Operasional Es Mie Telor.
Minuman dingin nan manis ini disajikan dengan banyak pilihan rasa, yaitu lychee, strawberry, melon, anggur, blueberry, mangga, mocha dan vanila. Untuk satu porsi es mie telor, dibandrol seharga 13-15 ribu rupiah. Harganya boleh dibilang sebanding dengan manfaat yang didapat dari seporsi minuman ini, yaitu segar, sehat, dan kenyang.
“Rasanya manis banget, jelly-jellynya juga lumayan banyak. Karena disajikan dingin jadi seger sih, ada jelly-jellynya bikin kenyang juga, tapi nggak kenyang benget,” cerita Ulifatul Rizky, salah satu pengunjung es mie telor.
Pusat produksi es mie telor ini terletak di daerah Petemon Barat, Surabaya. Bisnis yang awalnya dijajakan keliling di Bungkul pada saat weekend ini, sekarang sudah memiliki kurang lebih 120 cabang yang tersebar di wilayah Indonesia. Salah satunya terletak di Petemon Barat 76-78 Surabaya, buka dari jam 10.00 pagi sampai dengan 10.00 malam.
“Dulu awalnya saya jualan keliling di bungkul pas weekend, karena masih kerja. Kemudian saya buka gerobak di depan rumah, Nggak sampai satu tahun, selanjutnya saya buka cafe di Surabaya, di jalan petemon itu sama di Sidoarjo daerah perumahan Magersari Permai Blok C2.” tutup Ronald Maulana. (Wsn)