Erupsi Semeru, 2 Ribu Orang di Pengungsian
Gunung Semeru mengalami erupsi pada Minggu, 4 Desember 2022. Kini sedikitnya 2.291 warga yang bermukim di sekitar Semeru, menghuni titik pengungsian. Pemkab Lumajang pun menetapkan status Tanggap Darurat Semeru selama 14 hari, hingga 17 Desember 2022.
Pengungsi Semeru
Sebanyak 2.219 warga di sekitar Semeru mengungsi ke 12 titik posko pengungsian. Gelombang evakuasi berlangsung sejak Semeru erupsi pada Minggu, 4 Desember 2022 dini hari.
Namun sebagian warga masih kembali pulang ke rumah masing-masing. Mereka mengevakuasi ternak sebab khawatir gunung tertinggi di Pulau Jawa itu akan kembali memuntahkan material panas.
Hal itu dilakukan sejumlah warga di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang salah satu area yang paling parah terdampak abu vulkanik erupsi Semeru.
Terlihat warga menyelamatkan ternak kambing yang tertinggal saat mereka menyelamatkan diri.
Sebagian warga mengevakuasi ternak ke hunian sementara tak jauh dari Curah Kobokan dikutip dari detik.com, Senin 5 Desember 2022.
Status Tanggap Darurat
Sementara, Pemkab Lumajang menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Gunung Semeru selama 14 hari.
Status ditetapkan sejak Semeru naik level dari siaga menajdi awas, dan berakhir pada 17 Desember 2022.
Kepala BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi menyebut fokus pemkab ada pada warga yang berada di zona merah. Mereka yang berada di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, dan Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Warga diwilayah itu diminta mengungsi di beberapa titik, di antaranya di Balai Desa Supiturang, Balai Desa Supiturang, Balai Desa Oro-oro Ombo, Balai Desa Penanggal, Balai Desa Tumpeng, dan SMP Pronojiwo, dikutip dari kompas.com, Senin 5 Desember 2022.
Diketahui, Gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran sejauh 13 kilometer dari puncak, pada Minggu 4 Desember 2022.
Erupsi kembali terjadi pada Senin, 5 Desember 2022, namun tidak teramati secara visual lantaran tertutup kabut. Erupsi terjadi pada pukul 11.31 WIB. Warga pun diminta tidak melakukan aktivitas di sekitar Besuk Kobokan sejauh 17 km dari puncak.
Juga waspada potensi awan panas guguran, guguran lava dan lahar, di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Advertisement