Eriksen Kolaps, Muamba Menangis Ingat Tragedi 9 Tahun Silam
Mantan gelandang Arsenal dan Bolton Wanderers Fabrice Muamba menjelaskan, kolapsnya Christian Eriksen mengingatkannya pada serangan jantung yang dialaminya saat bermain.
Eriksen, 29 tahun, pada akhir pekan kemarin jatuh tak sadarkan diri di lapangan setelah diduga mengalami gagal jantung dalam pertandingan Denmark melawan Finlandia di laga perdana Euro 2020.
Muamba mengalami masalah serupa saat memperkuat Bolton di babak perempat-final Piala FA melawan Tottenham Hotspur pada 2012, yang memaksanya untuk mengakhiri karier.
Sosok kelahiran Republik Demokratik Kongo ini terkenang akan pengalamannya yang tidak menyenangkan setelah melihat Eriksen pingsan dan tak lupa mengapresiasi tim medis yang dengan cepat membantu bintang Inter Milan itu.
"Saya sedang menontonnya, dan itu terjadi, kemudian ponsel saya berbunyi tanpa henti dan saya hanya berkata, 'Oh tidak, jangan lagi, tolong," kata Muamba kepada Sky Sports News.
Menurut Muamba, ada perasaan yang tidak ingin dihidupkan kembali. Itu adalah perasaan yang telah ditaruh di belakang, dan melihat seseorang mengalaminya, reaksi saya, ‘Semoga bisa ‘teratasi, dan apa pun lainnya yang terjadi akan jadi bonus.
"Bagi saya, mendengar kabar bahwa dia merespons proses pemulihannya dengan baik mungkin adalah berita terbaik dari Euro ini," katanya.
Muamba merasa khawatir tentang keluarganya karena banyak orang fokus pada sosok yang terjatuh di lapangan, tetapi mereka lupa bahwa dia memiliki keluarga dan anak-anak.
Jadi, situasi ini mengkhawatirkan dan mereka harus melakukan pemeriksaan setelah kejadian ini karena itu dapat memiliki efek jangka panjang pada keluarganya.
"Dia masih hidup adalah hal terbaik yang bisa terjadi di Euro 2020. Terlepas dari siapa yang memenangkan turnamen, Christian baik-baik saja, dia sehat, jika dia bisa mengingat orang-orang, itu merupakan berita yang jauh lebih baik," katanya.
Itulah Euro kali ini, ini tentang memastikan Christian bisa pulang dengan selamat dan kemudian membantu pemulihannya dari sana.
Karena itu, Muamba mengatakan anda harus memberi pujian kepada staf medis, seberapa cepat mereka masuk ke lapangan, seberapa baik mereka mampu melindunginya.
"Pertandingan ini mendunia, semua orang menontonnya, ini bisa menghadirkan banyak tekanan bagi tenaga medis soal bagaimana mereka menangani situasi ini sehingga bagi mereka untuk melakukannya dengan benar dan mampu melakukan CPR dan menempatkan Christian pada posisinya, mereka pantas mendapatkan banyak pujian," katanya.
"Sekarang kita mendengar dia berada dalam posisi yang lebih baik, yang merupakan kabar bagus, secara keseluruhan sepertinya semua menuju ke arah yang benar," tambahnya.
Eriksen mengemas 109 penampilan untuk Denmark dan juga tampil menonjol saat Inter memenangkan Serie A pada musim 2020/21 kemarin.
Fabrice Muamba mengalami hal yang sama dengan Eriksen pada 2012 kala Bolton Wanderers jumpa Tottenham Hotspur di perempat final Piala FA.
Saat itu, Muamba kolaps di tengah lapangan dan harus mendapat perawatan dari tim medis selama 78 menit. Pemain Bolton ini mengalami cardiac arrest atau yang lebih dikenal dengan henti jantung.
Setelah mendapat perawatan intensif, mukjizat datang dan tim dokter berhasil melakukan resusitasi sehingga jantungnya hidup lagi. Setelah kejadian itu, melalui saran tim dokter lima bulan berikutnya Muamba harus pensiun dari dunia si kulit bundar.
Advertisement