Erik dan Sipul Meninggal, Muhlisin Berangsur Pulih
Kabag Umum dan Keuangan Rumah Sakit Graha Sehat Kraksaan, Andreas memberikan update kondisi korban selamat, Muhlisin, usai tragedi pembacokan oleh Erik Ferdinanto, 36 tahun, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang mengamuk dan membacok dua korban di jalan Pantura, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jumat kemarin, 16 Desember 2022.
“Sekarang tinggal Muhlisin, korban pembacokan yang masih dirawat di sini. Korban Sipul meninggal dunia, Jumat kemarin pukul 13.00 disusul sore harinya Erik juga meninggal dunia,” ujar Andreas kepada wartawan, Sabtu, 17 Desember 2022.
Muhlisin, 30 tahun, warga Desa Klaseman, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo menjadi korban pembacokan yang dilakukan Erik Ferdinanto, warga Desa/Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo yang mengamuk. Ia mengalami luka pada bagian muka (pipi) akibat sabetan parang yang diayunkan Erik.
Pria yang bekerja sebagai kurir di Shopee Express, Kecamatan Kraksaan itu kondisinya terus membaik pasca operasi. “Tadi malam, Muhlisin menjalani operasi pada mukanya, kondisinya membaik. Kemungkinan besok bisa pulang,” kata Andreas.
Biaya operasi Muhlisin ditanggung asuransi kesehatan. “Tidak ada masalah karena ditanggung BPJS,” ujarnya.
Hanya dua pasien yakni, Erik dan Sipul yang sebenarnya biaya perawatan medisnya lumayan besar. Tetapi Andreas tidak menyebutkan secara rinci berapa besaran biaya perawatan untuk Erik dan Sipul.
“Pihak keluarga hanya bisa membayar Rp2 juta, ya tidak apa-apa, anggap saja CSR (Corporate Social Responsibility) dari rumah sakit kami,” kata Andreas.
Soal kondisi Erik dan Sipul yang tidak tertolong nyawanya meski tim medis berusaha merawatnya, Andreas mengatakan, kondisi keduanya memang sudah memprihatinkan saat dibawa ke RS Graha Sehat, Kraksaan.
Sipul, 56 tahun, warga Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo itu saat tiba rumah sakit, di lehernya ada enam bekas sayatan senjata tajam. “Korban dibacok berkali-kali, ada enam sayatan dengan lebar sekitar 10 centimeter,” kata Andreas.
Sekitar lima jam diawat di RS Graha Sehat, Sipul pun akhirnya menghembuskan napas terakhirnya. Pihak keluarga (istrinya) dari Desa Opo-opo, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo akhirnya menjemput jenazah Sipul untuk kemudian dimakamkan.
Sementara itu kondisi Erik tidak kalah parahnya saat dibawa ke RS Graha Sehat. Andreas mengatakan, pada tubuh Erik ada lima bekas peluru yakni pada betis kiri dan lututnya dan betis kanan dengan lututnya, serta luka di dada.
Kelima luka bekas peluru itu terkait dengan upaya dua personel polisi lalu lintas yang lewat saat Erik membacok dengan membabi buta terhadap Sipul. Kedua polisi itu berusaha melumpuhkan Erik yang mengamuk dengan sejumlah tembakan.
Seperti diketahui, tragedi mengamuknya Erik dengan melukai dua warga menjadi perhatian publik di Probolinggo. Erik yang punya riwayat pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang, Kabupaten Malang tiba-tiba keluar dari rumahnya dengan berjalan kaki, Jumat pagi, 16 Desember 2022.
Erik kemudian mengambil parang milik pedagang bambu di pinggir jalan di Desa Randumerak, Kecamatan Paiton. Ia memunggut sepeda pancal milik petani yang diparkir di pinggir jalan, kemudian ia bersepeda ke arah barat.
Sesampai di kantor Shopee Express, Erik langsung mendatangi Muhlisin, kurir perusahaan jual-beli online itu. Tanpa banyak tanya, Muhlisin langsung disabet parang terkena pada pipinya.
Motor milik Muhlisin pun dibawa kabur Erik ke arah barat. Kali ini Sipul, seorang ODJG, yang sedang duduk-duduk di pinggir jalan juga menjadi korban amukan Erik. Berkali-kali Sipun dibacok dengan menggunakan parang.
Video pembacokan terhadap Sipul ini viral karena banyak diunggah warganet (netizen) di media sosial seperti, WhattsApp dan Facebook.
Advertisement