Erick Thohir Anggap KH Ma'ruf Amin Belum Kampanye
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, tidak khawatir dengan elektabilitas capres dan cawapres yang dijagokan masih di angka 53,2 persen. Sebab, saat ini Ma'ruf sebagai cawapres belum berkampanye.
"Angka 53,2 persen itu sebagian besar diperoleh Pak Jokowi. Kalau Pak Jokowi dan Ma'ruf bergerak bareng, elektabilitas pasangan Capres Cawapres nomor urut 01, bisa tembus 65 persen, bahkan lebih," kata Erick Tohir.
Mantan Ketua Asian Games 2018 itu menyatakan kunjungan Ma'ruf ke sejumlah pesantren di beberapa provinsi pekan lalu bukan kampanye, melainkan sebatas silaturahmi. Ia menilai yang dimaksud dengan kampanye ialah Ma'ruf nantinya pergi ke pasar dan menyerukan masyarakat untuk memilihnya.
"Kan Abah belum bergerak. Belum kampanye. Kalau nanti Abah kampanye, luar biasa. Beliau belum bergerak saja sudah 53 persen. Apalagi beliau bergerak," kata Erick kepada wartawan di Jakarta, Sabtu 8 Desember 2018.
Erick menyebut kunjungannya Ma'ruf Amin ke sejumlah pesantren beberapa pekan lalu merupakan kunjungan seorang kiai ke para santrinya.
Erick justru menilai elektabilitas pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang cenderung stagnan.
Berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA November 2018, elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf berada pada angka 53,2 persen dan Prabowo-Sandiaga sebesar 31,2 persen.
Erick memperkirakan jika angka ini dibedah maka elektabilitas Prabowo sekitar 20 persen sedangkan Sandiaga 10 persen.
Sementara itu, kata Erick, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 53 persen mayoritas disumbang oleh Jokowi sebab Ma'ruf belum berkampanye.
Hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia Denny JA (LSI) menunjukkan elektabilitas kedua pasangan capres-cawapres yang berkontestasi pada Pilpres 2019 tidak mengalami peningkatan yang signifikan atau cenderung stagnan selama dua bulan masa kampanye.
Berdasarkan hasil survei November 2018, elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf berada pada angka 53,2 persen dan Prabowo-Sandiaga sebesar 31,2 persen. Sementara responden yang masih belum menentukan pilihan sebesar 15,6 persen.
Peneliti LSI, Rully Akbar sebelumnya menilai, elektabilitas yang cenderung stagnan karena tidak adanya adu gagasan antara tim kampanye masing-masing pasangan calon.
Menurut Rully, hingga saat ini tim kampanye pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, masih berkutat pada isu-isu sensasional dan tidak substantif.
"Akibatnya dua bulan masa kampanye program dikalahkan isu sensasional yang tidak berpengaruh pada kenaikan elektabilitas," ujar Rully.
Sementara itu juru bicara pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade mengatakan pihaknya tak ambil pusing dengan hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.
Andre menuturkan, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno lebih mempercayai hasil survei internal yang dilakukan tim Badan Pemenangan Nasional (BPN).
"Silakan LSI mau ngomong apa, kami semakin optimis mampu mengungguli Jokow - Ma'ruf di Pilpres 2019. (asm).
Advertisement