Eri: Pemkot Tanggung BPJS Warga Surabaya
Calon Walikota Surabaya Eri Cahyadi kerap menemui masalah soal BPJS Kesehatan. Warga yang jadi peserta mandiri tidak bisa membayar premi rutin karena jatuh sakit, dan membuat mereka tak bisa bekerja. Padahal, mereka bukan dari golongan warga tidak mampu. Bahkan tak masuk dalam daftar Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Eri Cahyadi menyebut kelompok ini bukan warga yang gajinya besar, tetapu tak ingin mengambil bagian milik warga miskin. Sehingga, mereka memilih membayar BPJS secara mandiri. “Dulur-dulur, arek Suroboyo ini memang tidak mau mengambil jatah warga tak mampu. Mereka enggan dianggap warga miskin karena merasa masih banyak warga yang lebih berhak dibayarkan BPJS-nya oleh pemkot,” kata Eri.
Namun, masalah muncul saat mereka sakit hingga tak bisa bekerja. Akibatnya, mereka tak mampu membayar BPJS. Menunggu dibayarkan pemkot juga tak mungkin, karena mereka tidak termasuk dalam MBR. “Akhirnya banyak yang wadul ke saya. Setelah selama ini ikut secara mandiri, saat kesusahan apa bisa dibantu?” kata kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya 2018-2020 tersebut.
Dari situlah Eri Cahyadi punya gagasan. Agar problem tersebut bisa segera terselesaikan, warga yang bergaji di bawah Rp 10 juta otomatis BPJS-nya dibayarkan Pemkot Surabaya.
Apalagi, sering ada data yang tak sesuai, antara pemerintah pusat dan pemerintah kota. Warga yang sebelumnya masuk dalam Penerima Bantuan Iuran (PBI), tiba-tiba tidak lagi lagi dijamin tanpa sepengetahuan mereka. Saat berobat, mereka baru tahu ketika harus membayar sendiri.
“Pemkot ini juga bingung. Kalau memang sudah tidak masuk dalam PBI pusat, kami siap membantu. Makanya, kami pastikan saja, bahwa mereka yang bergaji di bawah Rp 10 juta kami tanggung BPJS-nya,” kata Eri lantas disambut tepuk tangan warga.
Eri Cahyadi mengatakan, kemajuan Kota Surabaya harus berdampak langsung pada warga. Salah satunya dalam pemberian jaminan sosial warga. Jangan sampai di tengah pembangunan Kota Surabaya yang pesat, masih ada warga yang kesulitan membayar ongkos berobat.
“Begitu juga dalam hal pendidikan. Tidak akan ada lagi anak yang putus sekolah. Fasilitas pendidikan tambahan seperti guru les akan kami sediakan di balai-balai RW,” katanya.
Sekretaris RW 02 Kelurahan Kebonsari Bambang Supriyanto yang hadir menyatakan, Eri adalah sosok yang peduli pada kampung-kampung kecil di daerah pinggiran. Sama seperti Walikota Tri Rismaharini yang selalu memberi perhatian pada lingkungan warga kecil.
"Risma sudah memberi bukti nyata terhadap kemajuan Surabaya. Bukan hanya sekadar embel-embel. Mas Eri yang dipercaya Bu Risma untuk meneruskan kebaikannya, pasti bisa melakukan hal yang sama seperti Bu Risma," ujarnya.