Eri Usir 87 ASN Pemkot Surabaya yang Tinggal di Rusunawa
Walikota Surabaya Eri Cahyadi meminta 87 aparatur sipil negara (ASN) Pemkot Surabaya yang menghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Surabaya, agar segera keluar. Sebab, rusunawa diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
87 ASN Huni Rusunawa
Pemkot Surabaya mendapati sebanyak 87 ASN menghuni rusunawa. Mereka tersebar di 20 rusunawa yang dikelola oleh Pemkot Surabaya. Hasil itu didapat setelah Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP)melakukan pendataan penghuni rusunawa, sejak Januari 2022.
Data itu diambil di 20 rusunawa, yaitu Rusunawa Urip Sumoharjo, Dupak Bangunrejo, Sombo, Penjaringansari, Warugunung, Wonorejo, Tanah Merah, Randu, Grudo, Pesapen, Jambangan, Siwalankerto, Romokalisari, Keputih, Bandarejo, Gununganyar Sawah, Dukuh Menanggal, Tambak Wedi, Indrapura, dan Babat Jerawat.
Diketahui, terdapat 87 ASN yang menghuni rusunawa. Rinciannya, 65 ASN aktif dan 22 di antaranya pensiunan ASN.
"Saya sebenarnya yang memerintahkan pengecekan itu. Hasilnya, ada ASN-nya yang menghuni rusun, ya harus dikeluarkanlah. Wong ASN itu bukan MBR kok masuk ke situ," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dikutip dari detik.com, Kamis 10 Februari 2022.
Rusunawa untuk MBR
Rusunawa dibangun untuk dihuni MBR, yaitu warga yang belum punya pekerjaan, atau pekerja yang mendapatkan upah minim dan tak mencukupi kebutuhan keluarga.
Sedangkan ASN menurut Eri tidak termasuk kategori MBR. "Nah, kalau ada MBR tapi nyicil mobil, nyicil sepeda motor, kira-kira itu masuk MBR apa tidak? Nah, seperti ini yang harus kita atur," lanjutnya.
Sehingga, Eri meminta agar para ASN yang masih menghuni rusun itu untuk segera pindah dalam waktu satu bulan.
Kedepan, Eri berencana membangun rusun melalui YKP dan menggandeng pihak swasta. Rusun ini diperuntukkan bagi warga rusunawa yang sudah lebih sejahtera, sehingga bisa keluar dari rusunawa. Pengelolaan juga dilakukan oleh pihak swasta.
Advertisement