Eri Cahyadi Janji Pemerataan Pendidikan dan Perbesar BOPDA
Calon Walikota Surabaya Eri Cahyadi berkomitmen mendorong kualitas pendidikan di Kota Pahlawan lebih bagus dengan memperbesar subsidi untuk sekolah swasta.
Mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu tak ingin ketimpangan antara sekolah negeri dan swasta di Surabaya semakin melebar.
"Jangan pilih kasih. Semua anak kita, baik yang di negeri maupun swasta. Semua guru terhormat, baik yang mengabdi di swasta maupun negeri. Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (Bopda) untuk sekolah swasta akan kami perbesar," ujar Eri seusai bertemu dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Swasta Kota Surabaya, Kamis 22 Oktober 2020.
Eri mengaku, sudah merintis pemberian tunjangan untuk guru-guru swasta yang belum menerima tunjangan profesi dari pemerintah pusat. Syaratnya, minimal dua tahun menjalani profesi sebagai guru. Sehingga kualitas guru antara swasta dan negeri tak beda jauh.
“Kualitas guru juga harus disamakan antara negeri dan swasta. Ada sertifikasi. Guru juga harus kita mudah dalam mengurusi administrasinya. Itu ke depan kami bantu lewat aplikasi yang mudah. Intinya kolaborasi swasta dan negeri adalah jawaban membangun Surabaya ke depan,” kata Eri.
Eri juga berjanji akan tetap memastikan jumlah rombongan belajar (rombel) sebanyak 32 pelajar di setiap kelas. Sehingga tidak ada ketimpangan yang jauh terkait jumlah siswa dalam satu sekolah.
"Ya ini cara berbagi. Ketika sekolah swasta itu ternyata ada yang banyak muridnya, ya jangan menambah kelas, tapi ingat tetangganya (sekolah lain). Begitu juga dengan sekolah negeri. Semua harus seimbang, bisa berbagi peran antara swasta dan negeri," katanya.
Eri mengatakan, jika di satu wilayah di Surabaya sekolah negeri dan swasta tidak mampu menampung jumlah siswa, maka nanti ketika terpilih, akan membuka sekolah baru. Ia juga bersyukur jika ada sekolah swasta yang buka di daerah tersebut. Pembangunan sekolah negeri dan swasta itu akan membantu pemerintah dalam pemerataan pendidikan bagi warga Surabaya.
"Kalau ada sekolah swasta baru yang tidak mengandalkan pemerintah, tentu pemerintah akan lebih senang. Silahkan mendirikan sekolah," katanya.
Sementara itu, Ketua MKKS SMP Swasta Kota Surabaya Erwin Darmogo mengaku senang dengan paparan Eri Cahyadi tentang penghapusan dikotomi sekolah negeri dan swasta. Karena, pendidikan bagi generasi bangsa tidak bisa dibedakan. Para pemimpin harus bisa melihat sekolah adalah hak kesejahteraan bangsa dan negara.
"Kami sangat sepakat sekali, karena pendidikan itu tidak dilihat dari negeri dan swasta ya. Pendidikan itu harus dilihat secara umum karena untuk kesejahteraan bangsa dan negara. Kami sangat apresiasi sekali dan kami harap pemikiran beliau dapat diwujudkan. Saya yakinlah ketika beliau jadi walikota, beliau akan amanah," kata Erwin.