Cek Kesehatan Gratis Tak Ganggu Pelayanan Puskesmas di Surabaya, Eri: Anggaran Ditanggung Pusat
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan program cek kesehatan gratis (CKG) tidak akan mengganggu layanan utama puskesmas. Sebab, warga yang berulang tahun setiap bulannya sudah terdata di tiap wilayah.
Anggaran Cek Kesehatan Gratis
Walikota Surabaya Eri Cahyadi menyebut, tiap-tiap puskesmas di masing-masing kelurahan dapat memperkirakan jumlah warga yang datang per harinya untuk melakukan cek kesehatan gratis. Apalagi, masyarakat juga bisa memanfaatkan layanan ini hingga 30 hari setelah hari jadi-nya untuk memeriksakan kesehatannya.
"Sehingga ini akan menyebar di setiap puskesmas dan tidak akan menganggu layanan dan rujukan. Kami juga sudah punya data (tanggal kelahiran warga). Sehingga bisa diperkirakan yang datang berapa setiap harinya,” ujar Eri, Selasa 11 Februari 2025.
Terkait antisipasi perlengkapan untuk CKG, khususnya reagen, Eri menerangkan, bila di suatu puskesmas kehabisan reagen, maka pihak puskesmas itu dapat merekomendasikan pasien tersebut ke puskesmas lainnya.
"Jadi kalau umpamanya sekarang didaftar di Puskesmas Jagir, ternyata reagennya habis, ada di puskesmas yang terdekat, maka kita rujuk ke sana. Karena 'kan reagen-reagen itu tergantung ya. Ketika kita ada cek kesehatan sekarang, tergantung dari reagen-reagen yang disiapkan di masing-masing puskesmas. Kalau sekarang seperti reagen terbatas, ya berarti kita harus lelang dulu kan," paparnya.
Sementara untuk anggaran pelaksanaan CKG, Eri mengatakan bahwa masih ditanggung oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Eri mengaku belum ada pembahasan lebih lanjut mengenai pembiayaan program tersebut oleh pemerintah daerah.
"Ini sementara tidak ada (pakai APBD) ya karena ini semuanya ditanggung oleh pemerintah pemerintah pusat, Seperti makan bergizi gratis. Bapak Presiden juga menyampaikan menggunakan dana pusat melalui kementerian. Ya sudah kita pakai itu dulu ya," jelasnya.
Layanan Cek Kesehatan Gratis
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina menjelaskan, terdapat serangkaian pemeriksaan yang akan diperoleh oleh masing-masing warga yang berulang tahun.
"Untuk CKG, pemeriksaan yang dilakukan meliputi screening awal seperti gula darah, kolesterol, tekanan darah hingga pemeriksaan gigi. Apabila ditemukan hal yang lebih serius akan dilakukan pemeriksaan laboratorium dan elektrokardiografi (EKG)," terang Nanik.
Untuk durasi masing-masing individu yang menjalani CKG, Nanik menjelaskan bahwa waktunya berbeda-beda tergantung dengan kondisi kesehatan. Juga bila ada temuan oleh petugas puskesmas saat melakukan pemeriksaan.
“Kalau memang membutuhkan rujukan akan dilakukan oleh teman-teman puskesmas. Intinya program ini adalah langkah pencegahan penyakit melalui screening sedini mungkin," pungkasnya.
Advertisement