Pesan Ayahanda Jadi Pengingat Eri Ambil Kebijakan untuk Surabaya
Dengan mata berkaca-kaca, Walikota Surabaya, Eri Cahyadi mengenang pesan sang Almarhum ayahandanya yang biasa ia panggil dengan Abah, setelah proses pemakaman di TPU Tembok Gede, Tembok Dukuh, Surabaya, Minggu, 22 Januari 2023.
Diketahui sebelumnya, ayahanda Eri Cahyadi, H. Urif Suwondo meninggal dunia di usia 77 tahun pada minggu dini hari. Setelah proses pemakaman, Eri pun bersedia berbicara kepada awak media yang hadir.
Eri pun tak kuasa menahan kesedihan saat mengenang sang ayah tercinta. Satu pesan yang selalu ia ingat dari ayahnya adalah untuk selalu mengambil kebijakan untuk kepentingan warga Surabaya.
"Ketika saya maju pertama kali menjadi Walikota. Umi dan Abah saya selalu memgatakan, ambil kebijakanmu untuk kebaikan orang Surabaya. Lakukan semua tingkah lakumu untuk menerangi makam Umi dan Abah ketika meninggal. Itu pesan Abah saya," ujar Eri sambil menitikkan air mata, ditemui di TPU Tembok Gede.
Melalui pesan tersebut, Eri pun meminta warga Surabaya untuk senantiasa mengoreksi dirinya, apabila kebijakan yang diambil dirasa tidak tepat.
"Jika saya kurang tepat, tolong saya diingatkan. Karena ketika saya salah melangkah sedikit saja, maka saya membuat gelap makam Abah saya. Tolong koreksi saya," ungkap Eri sambil mengusap air mata yang jatuh dari pelupuk matanya.
Riwayat Penyakit Jantung.
Mantan Kepala Bappeko, Surabaya tersebut mengatakan, ayahnya memiliki riwayat penyakit jantung sejak 6 tahun lalu. Meski demikian, kondisi tetap baik dan bisa beraktifitas seperti biasanya. Bahkan, pada 2018 lalu masih sempat melakukan ibadah Umroh.
"Diawal pandemi Abah kondisinya mulai menurun. Hari ini mungkin yang terbaik dari Gusti Allah untuk Abah. Kemarin, saat Umroh saya juga berdoa yang terbaik dan ternyata Abah jauh lebih sayang dengan Abah saya," ceritanya.
Sedikit menceritakan, ayahandanya meninggal di rumah dengan didampingi istri dan anak-anaknya. Umi atau ibundanya Walikota Surabaya, Eri Cahyadi meminta secara langsung agar suaminya tidak dibawa ke RS karena ingin tetap bersama.
"Umi tidak mau Abah dibawa ke RS, karena Umi terus bisa salat dan mengaji bersama (Abah). Akhirnya tetap di rumah, ia yakin dan berkata 'sudah di rumah saja, kalau diambil Gusti Allah pasti lancar'," papar Eri Cahyadi menirukan perkataan ibunya.
Untuk diketahui, ratusan pelayat mengiringi pemakaman H. Urip Suwondo. Puluhan kepala dinas hingga anggota DPRD Surabaya juga terlihat di pemakaman yang dilakukan sekitar pukul 10.30 WIB.