Eri-Armuji Gunakan PowerPoint saat Debat Pertama, KPU Surabaya: Itu Sarana Pendukung
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya memberi tanggapan, terkait penggunaan salindia Microsoft PowerPoint (PPT) oleh pasangan calon tunggal sekaligus petahana Eri Cahyadi-Armuji. Hal itu dilakukan saat menjawab pertanyaan dari para panelis pada debat pertama, Rabu 16 Oktober 2024 malam.
Ketua KPU Kota Surabaya, Soeprayitno menyatakan, penggunaan salindia dalam debat yang berlangsung dalam durasi total selama 90 menit tersebut, hanya sebatas sarana paslon menyampaikan visi-misi dan program kerjanya.
Dirinya bahkan menyebut, penggunaan salindia oleh Eri Cahyadi-Armuji sepanjang pelaksanaan debat perdana bertemakan 'Meningkatkan Pelayanan dan Kesejahteraan Masyarakat Kota Surabaya' bukanlah kegiatan mencontek.
"Kami tidak menemukan hal itu ya (mempresentasikan salindia sebagai tindakan mencontek), mengingat mereka punya tim ahli dan pakar yang bisa membedah dan memprediksi, kira-kira nanti pertanyaannya seputar apa. Terlebih mereka juga sebelumnya sudah pernah dihadapkan pada forum debat," paparnya, Jumat 18 Oktober 2024.
Nano sapaan akrabnya menjelaskan, penggunaan salindia oleh paslon Eri-Armuji dalam debat publik pertama Pilwali Surabaya 2024 tersebut sama halnya dengan apa yang terjadi pada debat publik Pilwali Surabaya 2020 silam. Saat itu, para paslon membawa dan menggunakan sejumlah cetakan salindia saat berdebat.
"Boleh, itukan sarana pendukung. Perlu diketahui sebelumnya, debat yang lalu itu paslon juga membawa kertas, membawa print-printan PPT, saat ini beda karena di Dyandra juga sudah dilengkapi LED, sementara dulu debat Pilwali 2020 juga di gedung yang sama ketika itu belum didukung oleh LED," jelasnya.
Terkait adanya rencana perubahan skema debat publik Pilwali Surabaya 2024 pada debat-debat selanjutnya, Nano menyampaikan, pihaknya akan segera mengevaluasinya dalam waktu dekat.
"Yang pasti debat pertama ini kita akan evaluasi, dengan melibatkan komisioner lintas divisi, pejabat Kasubag yang ada di KPU Surabaya, dan sekertaris," pungkasnya.
Sementara itu, Armuji pun membantah bahwa pihaknya menggunakan salindia PowerPoint untuk mencontek jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh para panelis saat debat publik pertama.
“Itu cuma memperjelas ke masyarakat, bisa lihat dengan PPT bukan hanya omongan karena ini disiarkan juga,” ucapnya.
Cak Ji, sapaan akrab Armuji juga menyatakan, larangan untuk tidak menggunakan salindia PowerPoint pun tidak nyatakan secara tersurat dalam Peraturan KPU. Ketepatan dari setiap salindia yang menampilkan jawaban dari soal yang diberikan panelis juga menurutnya kebetulan terjadi.
“Nggak ada masalah, memang aturannya tidak apa, pertanyaan ada (hubungannya) dengan tema. Dulu juga gitu, temanya apa, kita persiapkan juga,” jelasnya.