Erdogan Menang Mutlak
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah memenangkan pemilihan presiden yang ketat, ungkap pihak berwenang pemilihan pada hari Senin 25Juni, memperpanjang kekuasaan selama 15 tahun saat pihak oposisi mengeluhkan tentang pelaksanaan penghitungan suara.
Pemilihan diikuti enam calon, Erdogan menang mutlak dengan mendapatkan lebih dari 50 persen suara dari 56 juta pemilih. Berdasarkan penghitungan suara terakhir pukul 10.00 WIB (06.00 waktu setempat), Erdogan mendapatkan 52,50 persen suara, Muharem 30,60 persen, Meral Aksener 8,30 persen, Selahattin Demirtas 7,30 persen, Temel karamollaoglu 0,80 persen dan Dogu Perincek mendapatkan 0,20 persen.
Para pemilih Turki untuk pertama kalinya memberikan suara untuk pemilihan presiden dan parlemen, dengan Erdogan mengincar kemenangan di putaran pertama dan mayoritas untuk Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa.
Hadiah kemenangan itu sangat tinggi karena presiden baru akan menjadi yang pertama mendapatkan kekuasaan yang ditingkatkan, bahkan tanpa memiliki seorang perdana menteri, di bawah konstitusi baru yang disepakati dalam referendum April 2017 yang didukung kuat oleh Erdogan.
Referendum itu ditentang oleh pihak-pihak oposisi karena mereka menganggap hal tersebut memberikan presiden kekuatan absolut atau otoriter.
Erdogan mengalahkan saingan terdekatnya, Muharrem Ince dengan "mayoritas absolut" lebih dari setengah suara tanpa memerlukan putaran kedua, kata kepala otoritas pemilihan Turki, Sadi Guven.
"Saya telah dipercaya oleh negara dengan tugas kepresidenan," kata Erdogan dalam pidato kemenangan di kediamannya di Istanbul, bersumpah bahwa sistem presidensial baru akan dilaksanakan "dengan cepat."
"Turki telah memberikan sebuah pelajaran dalam demokrasi ke seluruh dunia," tambahnya. (afp/hs/ik/ma)