Epidemiolog Unair Setuju PPKM Dihentikan, Ini Sebabnya
Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Windhu Purnomo mendukung rencana pemerintah menghentikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Windhu mengatakan, saat ini pemerintah juga sudah meniadakan pembatasan yang sebelumnya diterapkan. Menurutnya, peniadaan PPKM tidak memiliki dampak yang signifikan.
“PPKM dicabut nggak masalah, karena dicabut atau tidak toh secara de facto sudah berbulan-bulan tidak ada lagi pembatasan mobilitas dan aktivitas di area publik,” kata Windhu, Rabu, 28 Desember 2022.
Menurut Windhu, saat ini tingkat kekebalan atau imunitas masyarakat atas COVID-19 juga sudah tinggi. Hal tersebut lantaran sebagian besar penduduk sudah mendapatkan vaksinasi.
“Dari beberapa indikator epidemiologi, angka serangan, angka positivitas, dan bilangan reproduksi efektif makin menurun setelah mencapai puncak riak terakhir di bulan November 2022,” jelasnya.
Windhu menyebut, rendahkan angka penularan COVID-19 tersebut dapat dilihat dari tingkat keterisian bed rumah sakit. Terhitung sejak Maret 2022 sudah tidak ada lagi kepadatan pasien.
Meski demikian, kata Windhu, pemindahan dari fase pandemi dan endemi belum tercapai dalam waktu dekat. Sebab, diperkirakan COVID-19 masih akan bermutasi kembali beberapa waktu ke depan.
“Virus terus bermutasi, sehingga akan terjadi riak-riak kecil yang membatalkan fase endemi itu. Yang penting bukan fase endemi tapi fase terkendali seperti saat ini,” ujarnya.
Sehingga, Windu menyarankan jika zero case strategy dalam bentuk pembatasan mobilitas masyarakat bisa ditinggalkan dan diganti dengan zero death strategy melalui program vaksinasi.
Windhu mengungkapkan, masyarakat seharusnya masih menerapkan protokol kesehatan di manapun. Agar angka penyebaran COVID-19 tidak lagi tinggi seperti sebelumnya.
Advertisement