Pandemi Corona, Jambu Biji Merah Laris Manis
Pedagang buah jambu biji merah mendadak menjamur di Kota Kediri, Jawa Timur. Buah yang biasa dijadikan jus itu diyakini bisa meningkatkan imunitas di tengah pandemi corona seperti saat ini. Terlebih, beberapa kota dan kabupaten di Jawa Timur masuk zona merah, artinya terjangkit Covid-19.
Nasib buah jambu biji merah ini sama seperti masker dan hand sanitizer. Harganya melonjak tajam. Jika sebelum wabah corona buah ini dibanderol harga Rp 8.000 per kilogram. Kini, harga jual satu kilogram Rp 13.000.
"Kenaikan harga jambu biji merah terjadi sekitar satu minggu lalu, saat wabah virus corona mulai merebak diberbagai daerahdi Indonesia. Permintaan warga terhadap jambu biji merah terus meningkat," terang Taufik, salah satu pedagang buah di Pasar Bandar Lor, Kecamtan Mojoroto, Kota Kediri, Rabu, 1 April 2020
Pemuda asal Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri ini mengaku, sehari-hari dia biasanya hanya menjual 100 kilo gram buah jambu biji merah. Namun setelah wabah corona, dia meraup keuntungan banyak karena bisa menjual buahnya sampai 400 kilo gram dalam sehari.
Pasokan buah jambu biji merah tersebut diperoleh Taufik langsung dari pemasok asal Jawa Tengah. Setiap kali order, ia mendapat jatah pengiriman sekitar 5 kwintal. Wow.
"Stok perhari sekitar 5 kwintal, selalu datang ke sini kiriman dari Jawa Tengah. Jambu biji merah ini memiliki khasiat meningkatkan imun," promosinya.
Taufik juga mengungkapkan, kebanyakan pelanggan yang datang ke tokonya adalah ibu rumah tangga. Awalnya konsumen sempat kaget saat diberitahu jika harga jambu biji merah mengakami kenaikan Rp 5.000 per kilo. Meski harga naik, konsumen tetap membeli buah tersebut karena butuh.
Per kilo jualan buah itu, Taufik hanya memperoleh keuntungan Rp 3.000 . Menurutnya semua pedagang menjual dengan harga sama mengingat mereka mendapatkan pasokan dari distributor yang sama.