Kenali Keindahan Enam Sungai di Yogyakarta
Daerah Istimewa Jogjakarta punya sejumlah sungai dengan pesonanya masing-masing. Dikutip dari berbagai sumber, terdapat sedikitnya sembilan sungai di Jogjakarta, berikut enam di antaranya.
Sungai Code (Kali Code)
Pada tahun 1970 sungai ini dipenuhi tumpukan sampah. Satu dekade setelahnya, kondisi sungai berubah atas kendali Y.B. Mangun Wijaya yang lebih dikenal Romo Mangun.
Sungai ini merupakan salah satu dari sungai terbesar di Jogjakarta. Selain itu, sungai ini pernah teraliri lahar dingin dari gunung merapi.
Masyarakat setempat memanfaatkan air dari Sungai Code untuk pengairan sawah dan air minum sehari-hari. Di sisi lain, pada bantaran sungai terkenal kampung warna-warni sungai code yang dikhususkan sebagai tempat wisata.
Sungai Winongo
Terdapat enam kecamatan yang dilintasi Sungai Winongo. Antara lain Tegalrejo, Jetis, Gedong Tengen, Ngampilan, Wirobrajan dan Mantrirejon.
Dulunya kawasan sungai ini dipenuhi perkampungan kumuh. Namun, sekarang sudah banyak dilakukan perombakan seperti penataan rumah penduduk di sekitar sungai. Terlebih, terdapat angkringan yang cocok untuk muda-mudi nongkrong kala malam.
Sungai Gajah Wong
Penamaan sungai ini ditelusuri dari cerita rakyat, merupakan seekor gajah dan seorang manusia yang hanyut di sungai. Tepian sungai ini sudah dibangun fasilitas pariwisata. Di antaranya gazebo, warung, area parkir, dan toilet.
Selain itu, tersedia perahu jika pengunjung ingin menyusuri keindahan sungai ini.
Warga lokal mencari sumber makanan dari sungai ini, seperti udang, belut dan ikan. Di samping itu juga menambang pasir. Komunitas setempat juga mengembangkan potensi wisata dengan memelihara 124 kg ikan untuk menarik anak-anak kecil.
Sungai Krasak
Sungai krasak merupakan aliran muntahan gunung merapi, seperti batu besar dan pasir. Muntahan ini berasla dari lahar dingin yang mengendap.
Hasil dari endapan merapi ini dimanfaatkan warga lokal untuk mencari nafkah. Konon, ada batu yang dijual hingga Rp1 miliar untuk menghasilkan karya seni seorang seniman. Daerah yang sering membeli batu dan pasir ini antara lain Semarang, Temanggung, dan Wonosobo.
Sungai Opak
Sungai Opak mengaliri kabupaten Sleman dan Bantul. Aliran sungainya mengalami pembelokan arus. Fenomena ini dibuktikan melalui batuan yang ada dengan menghubungkannya dengan arah angin.
Di sungai ini sempat ada mahasiswi UNS yang dibuang oleh kekasihnya karena memiliki konflik. Beruntungnya ia masih selamat. Di sisi lain, muaranya sempat tersumbat pasir dan memaksa warga untuk melakukan penyudetan. Fungsinya agar aliran sungai bisa lancar kembali.
Sungai Oyo
Berada di wilayah Gunungkidul dan dekat dengan Goa Pindul. Di sungai Oyo banyak wisatawan yang menikmati keindahan alamnya dan juga melakukan rafting. Selain itu, terdapat air terjun yang menyegarkan di sini.
Saat musim hujan rawan terjadi banjir di sungai ini. Waktu yang paling tempat mengunjungi adalah saat cuacanya cerah.