Enam Sifat Manusia yang Dibenci Allah Ta'ala, Pesan Rasulullah
Dalam kehidupan sehari-hari, perlu kiranya kita memperhatikan enam hal yang dibenci Allah Subhanahu wa ta'ala (Swt). Hal itu sesuai dengan pesan yang disampaikan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (Saw).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ اللَّهَ يُبْغِضُ كُلَّ جَعْظَرِيٍّ جَوَّاظٍ سَخَّابٍ بِالْأَسْوَاقِ جِيفَةٍ بِاللَّيْلِ حِمَارٍ بِالنَّهَارِ عَالِمٍ بِأَمْرِ الدُّنْيَا جَاهِلٍ بِأَمْرِ الْآخِرَةِ (حديث صحيح رواه ابن حبان)
Dalam hadits shahih riwayat Ibnu Hibban bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (Saw) bersabda (maknanya) :
"Sesungguhnya Allah membenci seseorang yang memiliki sifat-sifat berikut ini :
1. جَعْظَرِيّ
1. Orang yang sombong.
Sombong ada dua macam. Pertama, menolak kebenaran yang disampaikan oleh orang lain padahal ia tahu bahwa hal itu benar, dikarenakan penyampai kebenaran lebih muda usianya, lebih miskin, lebih rendah status sosialnya atau karena hal lain. Kedua, merendahkan orang lain.
2. جَوَّاظ
2. Orang yang rakus
Orang rakus dan gandrung untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dengan niat yang tidak benar dan didorong kecintaannya yang sangat terhadap harta. Ia tidak peduli dari mana harta itu ia peroleh, apakah dari sumber yang halal ataukah haram. Dengan itu ia bertujuan untuk memenuhi keinginan hawa nafsunya yang haram dan membanggakan diri di hadapan para hamba yang lain.
3. سَخَّاب بِالْأَسْوَاق
3. Orang yang banyak omong.
Orang yang omong karena kerakusan dan kegandrungannya pada harta, ia memperbanyak omongan dengan tujuan supaya bisa mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Ia tidak peduli apakah omongannya halal ataukah haram.
4. جِيفَة بِاللَّيْل
4. Orang yang menjadi bangkai di malam hari.
Yakni menghabiskan waktu malamnya untuk tidur. Ia tidak peduli untuk melakukan shalat sama sekali.
5. حِمَار بِالنَّهَار
5. Orang yang menjadi keledai di siang hari.
Yakni yang ia pikirkan hanya bagaimana bisa memakan berbagai menu makanan dan banyak menikmati berbagai kemewahan hidup. Dengan sebab itu, ia lalai melakukan hal-hal yang Allah wajibkan kepadanya.
6. عَالِم بِأَمْرِ الدُّنْيَا جَاهِل بِأَمْرِ الْآخِرَة
6. Orang yang mengetahui perkara dunia namun bodoh mengenai perkara akhirat.
Yakni mengetahui bagaimana cara mencari dan mengumpulkan harta, akan tetapi tidak memiliki pengetahuan mengenai bagian ilmu agama yang fardlu ‘ain untuk dipelajari.
"Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, selalu berakhlak mulia, selalu memiliki sifat-sifat mulia, selalu mendapat ridho dari Allah Swt. Amin!"
Demikian disampaikan Ust Keman Almaarif. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Advertisement